Lombok Timur, NTB (ANTARA News) - Seorang anggota Polres Lombok Barat, Bripka Mukmin, tewas dikeroyok ribuan warga Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur.

Meski sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selong beberapa jam, luka parah di sekujur tubuhnya akibat amuk massa membuat petugas polisi itu tewas pada Rabu sekitar pukul 08.00 Wita.

Jenazah korban langsung dibawa oleh keluarganya ke rumah duka di Dusun Montong Dulang, Desa Sakra, Kecamatan Sakra, untuk makamnya.

Wakil Kapolres Lombok Timur, Darsono, ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa anggota Polres Lombok Barat itu meninggal dunia setelah dikeroyok ribuan warga Belanting pada Selasa malam sekitar pukul 20.00 Wita.

Ia menegaskan, polisi sedang melakukan olah Kejadian Tempat Perkara (TKP) dengan mengumpulkan barang bukti untuk pengembangan penyelidikan.

Polisi sampai sekarang belum menahan warga yang dicurigai telah mengeroyok korban. Selain menewaskan seorang anggota polisi, kantor Desa Belanting juga dirusak dalam kejadian itu.

Kepala Desa Belanting, Sahudin, menegaskan bahwa kasus pengeroyakan anggota Polri itu bermula Bripka Mukmin tiba-tiba mendatangi H Athar, warga Belanting yang juga ipar Bripka Mukmin.

Bripka Mukmin melemparkan batu ke arah H Athar dan anak-anaknya yang sedang makan dan mengenai pelipis H Athar.

H Athar kemudian memberikan perlawanan sembari meneriaki perampok kepada Bripka Mukmin. Warga pun kemudian berdatangan mengeroyok korban sebelum ia kemudian diamankan.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010