Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan diprediksi bergerak fluktuatif ikuti arahan bursa saham global.

IHSG dibuka menguat 16,67 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.063,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,3 poin atau 0,51 persen ke posisi 845,5.

"IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 6.000-6.100 di akhir pekan ini menyusul pelemahan mayoritas indeks di Eropa dan Wall Street pada penutupan perdagangan Kamis kemarin," kata Kepala Riset Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

Ekspektasi tapering (pengurangan pembelian obligasi) oleh bank sentral AS The Fed diperkirakan kembali meningkat, menyusul pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen bahwa rapid inflation masih dapat terjadi dalam beberapa bulan ke depan sebelum “cooling off”.

Hal tersebut, lanjut Valdy, dapat kembali memicu fluktuasi pada nilai tukar rupiah di akhir pekan ini.

Dari dalam negeri, nilai ekspor dan impor naik masing-masing 54,46 persen (yoy) dan 60,12 persen (yoy), lebih tinggi dari ekspetasi pada Juni 2021. Hal itu mengindikasikan permintaan yang tinggi dari eksternal dan peningkatan konsumsi domestik.

Indikasi tersebut diperkuat dengan kenaikan China Industrial Production sebesar 8,3 persen (yoy) pada Juni 2021, lebih tinggi dari proyeksi yang sebesar 7,8 persen (yoy).

Oleh sebab itu, menurut Valdy,saham-saham yang berkaitan dengan komoditas logam dan industri dapat diperhatikan pada perdagangan akhir pekan ini.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 309,6 poin atau 1,09 persen ke 27.969,49, indeks Hang Seng turun 103,99 poin atau 0,37 persen ke 27.892,28, dan indeks Straits Times meningkat 7,85 poin atau 0,25 persen ke 3.147,83.

Baca juga: Wall Street ditutup beragam, sektor energi dan teknologi jatuh
Baca juga: Saham di Australia turun tertekan penguncian di dua kota terpadat
Baca juga: Saham di China dibuka melemah setelah menguat sehari sebelumnya

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021