London (ANTARA) - Bursa saham Inggris kembali ditutup lebih rendah pada perdagangan Jumat (16/7/2021), melanjutkan penurunan untuk hari keempat berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London menyusut lagi 0,06 persen atau 3,93 poin menjadi 7.008,09 poin.

Indeks FTSE 100 merosot 1,12 persen atau 79,17 poin menjadi 7.012,02 poin pada Kamis (15/7/2021), setelah terpangkas 0,47 persen atau 33,53 poin menjadi 7.091,19 poin pada Rabu (14/7/2021), dan menyusut 0,01 persen atau 0,70 poin menjadi 7.124,72 poin pada Selasa (13/7/2021).

Dari 100 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang tergabung dalam komponen indeks FTSE 100, sebanyak 55 saham berhasil mengantongi keuntungan, sementara 45 saham lainnya membukukan kerugian.

Saham Burberry Group, sebuah kelompok perusahaan rumah mode kelas atas Inggris, berkinerja paling buruk (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 5,02 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Inggris-Swiss Glencore yang anjlok 3,45 persen, serta perusahaan pertambangan dan logam Rio Tinto merosot 3,44 persen.

Sementara itu, saham DCC, grup perusahaan layanan penjualan, pemasaran, dan dukungan internasional Irlandia, melonjak 2,38 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan keamanan siber terbesar di dunia Avast yang meningkat 2,32 persen, serta perusahaan layanan manajemen fasilitas terintegrasi dan dukungan penting untuk organisasi sektor pemerintah dan komersial di semua sektor bisnis Rentokil Initial bertambah 2,29 persen.

Baca juga: Saham Inggris akhir pekan naik, ditopang pembukaan kembali ekonomi
Baca juga: Saham Inggris turun hari ketiga, indeks FTSE 100 merosot 1,12 persen
Baca juga: Saham energi seret turun FTSE 100 karena inflasi dan khawatir virus


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021