Jakarta (ANTARA) - Komposer upacara pembukaan Olimpiade Tokyo meminta maaf setelah wawancara lamanya menuai protes, di mana dia membahas perundungan terhadap teman sekolahnya yang penyandang disabilitas, menjadikan skandal terbaru bagi penyelenggara.

Kecaman, yang hanya berjarak enam hari sebelum Olimpiade dibuka, itu muncul setelah pengunduran diri beberapa pejabat penting Tokyo 2020 menjelang Olimpiade, termasuk mantan ketua umum penyelenggara Yohsiro Mori yang mengundurkan diri karena komentar seksis.

Kehebohan terbaru itu melibatkan musisi Keigo Oyamada, yang dikenal sebagai Cornelius, yang merupakan salah seorang komposer musik untuk upacara pembukaan.

Setelah kabar keterlibatannya dalam musik untuk upacara pembukaan mulai beredar online pekan ini, wawancara pada pertengahan 1990-an muncul kembali di mana dia membahas, tanpa penyesalan, intimidasi yang dia lakukan terhadap teman sekolahnya yang penyandang disabilitas.

Baca juga: Panpel Olimpiade laporkan kasus COVID-19 pertama di Kampung Atlet
Baca juga: Atlet angkat besi Uganda yang hilang ingin tinggal di Jepang


Penindasan dan pernyataannya memicu kemarahan online, dan mendorong Oyamada untuk mengeluarkan pernyataan yang mengungkapkan "penyesalan mendalam" tentang perilaku dan komentarnya.

"Saya minta maaf dari lubuk hati saya," kata Oyamada, dikutip dari AFP, Sabtu.

Penyelenggara Tokyo 2020 mengatakan belum mengetahui pernyataan tersebut "tetapi itu tidak pantas."

Namun, penyelenggara mengatakan bahwa Oyamada "sendiri menyesal, dan telah memikirkan kembali pernyataan yang dibuat pada saat wawancara."

Penyelenggara mengatakan Oyamada telah memberikan kontribusi "besar" pada upacara pembukaan dan mereka berharap dia akan "mencurahkan energinya" kepada persiapan akhir untuk acara tersebut.

Penyelenggara menggambarkan sosok Oyamada sebagai seseorang dengan "standar etika yang tinggi."

Skandal tersebut menjadi yang terbaru yang dialami penyelenggara, setelah melewati pengunduran diri mantan ketua umum Mori, yang mengundurkan diri pada Februari setelah menyebut perempuan terlalu banyak bicara dalam sebuah pertemuan.

Baca juga: Kurang dari 1.000 tamu VIP akan hadiri pembukaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Hachimura akan membawa bendera Jepang saat upacara pembukaan Olimpiade


Direktur kreatif untuk upacara pembukaan dan penutupan, Hiroshi Sasaki, juga memilih untuk mengundurkan diri pada bulan Maret setelah menyarankan seorang komedian perempuan berbadan subur tampil sebagai babi.

Dengan kurang dari sepekan hingga Olimpiade dibuka, penyelenggara berjuang untuk meyakinkan publik dan atlet bahwa Olimpiade akan dapat dilaksanakan secara aman.

Tokyo berada di bawah keadaan darurat COVID-19, dengan penonton dilarang hadir di hampir semua pertandingan Olimpiade, dan kasus COVID-19 pertama di Kampung Olimpiade dilaporkan, Sabtu.

Baca juga: Ketentuan baru IOC: pembawa bendera harus satu pria, satu wanita
Baca juga: Deretan petenis top dunia yang mundur dari Olimpiade Tokyo
Baca juga: Republik Dominika bantu perjalanan Haiti menuju Olimpiade Tokyo

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021