Jakarta (ANTARA News) - Massa yang menamakan diri Solidaritas Untuk  Nusantara (SUN) melakukan unjuk rasa di depan Kedubes Belanda, Jakarta, Jumat, untuk menyatakan dukungannya kepada Presiden Susilo Bambang  Yudhoyono yang membatalkan kunjungannya ke Belanda.

Aksi LSM yang diikuti sekitar 300 orang tersebut meminta Presiden  SBY menjaga harga diri bangsa dengan tetap menolak berkunjung ke Belanda sampai mereka meminta maaf dan tidak lagi mendukung aksi-aksi yang  merugikan dan merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Seperti diketahui, rencana Presiden SBY berkunjung ke Belanda dibatalkan karena adanya kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) yang  mendesak pengadilan di Den Haag untuk menahan SBY jika jadi datang.

Aktivis SUN, Agus dalam orasinya mengatakan, intervensi yang  dilakukan kelompok di Belanda tak hanya soal RMS. SUN juga mempersoalkan LSM lingkungan yang mempunyai kantor pusat di Belanda, Greenpeace, karena melancarkan aksi dengan melakukan gerakan penolakan terhadap produk industri hutan nasional yang merusak lingkungan.

"Ini merupakan kezaliman kepada bangsa kita," tegas Agus dalam keterangan tertulis SUN.

Agus juga meminta kepada seluruh rakyat Indonesia agar bersama-sama  menyatakan sikap atas tindakan arogansi Belanda, RMS, Greenpeace. Dengan  kata lain, SUN berharap agar Presiden SBY tidak mau berkompromi dengan pihak-pihak yang merugikan kepentingan nasional.

SUN yang terdiri dari elemen mahasiswa seperti BEM Universitas As-Syafiah, UIJ, UBK, UNAS, HMI, UT, HUMANIKA, GMNU, PEMUDA MERAH PUTIH juga meminta Presiden SBY menindak tegas pihak asing yang telah merusak perekonomian bangsa.

Menurut Agus, ulah "Greenpeace" mengancam kelangsungan hidup petani dan merusak perekonomian nasional dengan menggunakan data-data yang diragukan.(*)

(U002/A041/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010