Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak yang merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Meta Herdiana Hanindita SpA(K) mengatakan salah satu cara menjaga imunitas anak saat pandemi COVID-19 adalah dengan mencukupi asupan gizi mereka.

Data IDAI menunjukkan per 14 Juli 2021, anak-anak menempati 13 persen penderita COVID-19 di antara semua kelompok umur, 1,1 persen penderita COVID-19 anak meninggal dunia.

"Yang utama saat ini adalah menjaga imunitas dan daya tahan tubuh anak. Jangan sampai anak menjadi malnutrisi," kata dr Meta dalam keterangannya pada Minggu.

Sayangnya, masih banyak orangtua yang menganggap malnutrisi adalah kurang gizi, padahal overweight dan obesitas juga termasuk malnutrisi. "Karena itu kecukupan gizi anak saat ini menjadi penting."

Baca juga: Terobsesi pada makanan sehat bisa picu malnutrisi

Baca juga: Intervensi gizi penting untuk cegah malnutrisi bagi pengidap kanker


Lebih lanjut dr Meta menjelaskan bahwa pada dasarnya tidak ada perbedaan kebutuhan gizi anak di masa pandemi maupun di luar masa pandemi. Sebab nutrisi di awal kehidupan sangat mempengaruhi masa depan anak.

"Hasil penelitian anak-anak yang malnutrisi akan menjadi pekerja kasar, sementara anak dengan cukup gizi akan menjadi pekerja kerah putih. Karena itu kesalahan asupan gizi pada anak harus diperhatikan sedini mungkin. Misalnya, anak yang sudah terlanjur mengkonsumsi kental manis, harus segera di ganti susunya. Susu kental manis ini sebetulnya kandungan nutrisinya tidak disesuaikan dengan kebutuhan bayi atau anak, jadi harus segera ganti dengan susu yang kandungan protein tinggi, kandungan gula rendah dan memang susu yang dibutuhkan sesuai dengan tahapan perkembangan anak," kata Meta.

Dalam kesempatan yang sama, artis seni peran yang juga seorang ibu muda Zaskia Adya Mecca juga berbagi cerita mengenai cara memenuhi asupan gizi keluarganya. Ia mengakui bahwa saat kecil rutin mengkonsumsi susu kental manis yang berdampak kepada kesehatan tubuhnya saat ini.

"Dulu informasi itu susah, jadi kita suka dengan kental manis. Tapi sekarang saat usia saya 33 tahun, saya baru merasakan efeknya, seperti gula darah, kolesterol, inilah efek dari apa yang saya konsumsi sewaktu kecil,” kata istri dari Hanung Bramantyo itu.

Oleh karena itu, saat menjadi ibu, selain menyiapkan mental, Zaskia juga membekali dirinya dengan pengetahuan terutama makanan yang mengandung gizi yang dibutuhkan anak. “Saya tidak ingin anak-anak kelak merasakan apa yang saya rasakan saat ini,” jelas Zaskia.

Karena itu, pada saat dua anaknya terkena COVID-19 beberapa waktu lalu, Zaskia mengaku tidak begitu kesulitan menangani asupan makan anaknya. “Pastinya anak-anak saat sakit nafsu makannya berkurang, karena itu saya mensiasati dengan membiarkan mereka memilih menu namun tetap dalam koridor makanan bergizi dan rendah gula garam lemak," kata Zaskia.

Mengkonsumsi makanan bergizi sangat penting untuk membangun kekebalan tubuh yang kuat agar terlindung dari infeksi virus, serta memberikan perlindungan ekstra pada anak. Karena itu, dalam upaya melindungi anak dari paparan virus COVID-19, sekaligus mencegah stunting dan gizi buruk, yang perlu dilakukan adalah memastikan anak mengkonsumsi makanan dan minuman yang sesuai dengan kebutuhan gizinya. Selain itu, yang juga perlu diwaspadai adalah asupan gula garam lemak pada anak agar tidak berlebihan.

Berdasarkan Analisis data Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI), 29,7 persen penduduk Indonesia atau setara dengan 77 juta jiwa sudah mengonsumsi GGL melebihi rekomendasi WHO: gula (>50 gram/hari), garam (>5 gram/hari), dan lemak (>67 gram/hari). Hal ini yang memperburuk persoalan kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Cara Zaskia Adya Mecca rayakan Lebaran

Baca juga: Bayi Zaskia Adya Mecca dipasang alat bantu pernapasan

Baca juga: Zaskia Adya Mecca lahirkan anak kelima

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021