Beijing (ANTARA News) - Juara bertahan Novak Djokovic mengatasi tantangan awal penuh semangat dari petenis Amerika yang mendapat "wildcard" John Isner untuk maju ke final China Terbuka, Sabtu, dengan kemenangan dua set langsung.

Petenis Serbia berusia 23 tahun, unggulan teratas di Beijing itu, melepaskan "dropshot", servis memotong dan "groundstroke" keras untuk mengalahkan Isner 7-6 (7/1), 6-2 di Olympic Green Tennis Centre yang jarang penonton itu.

Djokovic, yang belum pernah kalah dalam pertandingan semifinal ATP tahun ini, berjuang menemukan irama permainannya, dipatahkan servisnya oleh petenis berusia 25 tahun Isner, yang memenangi pertandingan terlama dalam sejarah tenis awal tahun ini pada Wimbledon.

Tetapi petenis peringkat dua dunia itu bangkit untuk menyamakan kedudukan 3-3, dan kedua pemain harus memainkan "tiebreak", saat petenis besar Amerika itu berulang kali dibuat mati langkah oleh permainan Djokovic dari sisi belakang lapangan.

Servis kuat petenis Serbia itu dan pukulan yang cekatan membuatnya mendapat keuntungan dan ia merebut set tersebut melalui "forehand winner" melintasi lapangan.

Isner tidak pernah mendapatkan kembali percaya dirinya pada set kedua, dan Djokovic melaju, dengan total 20 "winner" dengan hanya sembilan kesalahan sendiri dalam pertandingan tersebut.

Pada final, Minggu, Djokovic -- juara Australia Terbuka 2008 -- akan menghadapi salah satu di antara petenis Spanyol unggulan delapan David Ferrer atau petenis Kroasia dengan servis keras Ivan

Ljubicic, yang menyisihkan unggulan kedua Andy Murray pada perempatfinal, Jumat.

Pada semifinal putri, unggulan teratas yang baru saja dinobatkan sebagai nomor satu dunia Caroline Wozniacki akan bertemu petenis Israel Shahar Peer, sementara favorit tuan rumah Li Na dari China akan melawan unggulan kedua asal Rusia dan runner-up AS Terbuka Vera Zvonareva.

Baik WTA maupun ATP berharap menggunakan turnamen berhadiah 6,6 juta dolar AS, China Terbuka, sebagai terobosan di negara Asia yang luas itu, yang mereka pandang sebagai pasar strategis. (*)

AFP/F005/T009

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010