Kuala Lumpur (ANTARA News) - Minuman kesehatan berbahan dasar temulawak dan buah mengkudu yang diproduksi Indonesia berpeluang besar merambah pasar Malaysia karena peminatnya cukup besar baik untuk keperluan penduduk negeri ini ataupun warga negara Indonesia yang bekerja di negara ini.

"Kami memproduksi 300.000 kaleng ekstrak temulawak dan mengkudu perbulan untuk memenuhi permintaan konsumen di sini," kata Steven T, bagian pemasaran sebuah perusahaan minuman kesehatan asal Indonesia yang ikut dalam pameran "Wellness Industry Exhibition (WIEX 2010) di Kuala Lumpur, Sabtu.

Jumlah tersebut, lanjut dia, ada kemungkinan ditambah lagi mengingat wilayah pemasarannya akan diperluas hingga kesejumlah wilayah di negeri ini.

"Selain di Kuala Lumpur, kita akan perkuat pemasaran di sejumlah wilayah di Malaysia," ungkapnya.

Menurut dia, potensi pasar produk minuman kesehatan di Malaysia semakin bagus sejalan dengan terus meningkatkannya kepedulian masyarakat di sini terhadap arti pentingnya menjaga kesehatan.

Sedangkan para pemasok produk minuman kesehatan di negeri ini selain dari Indonesia, juga dari India dan beberapa negara lainnya.

"Indonesia dan India banyak memasok kebutuhan produk tersebut di negeri ini," ungkapnya.

Sementara itu, potensi pasar terhadap aneka jamu-jamuan yang diproduksi Indonesia juga cukup menjanjikan karena peminatnya juga banyak dan masyarakat di sini sudah mengenal dengan baik produk-produk jamu Indonesia.

"Pasar produk jamu di sini cukup bagus. Bahkan sejumlah nama produknya sudah menggunakan bahasa Melayu," kata Ratna Apriliani, vice export manager PT Nyonya Meneer.

Dijelaskannya bahwa saat ini sudah ada 72 jenis jamu produksi perusahaan ini memiliki izin dari pihak pemerintah Malaysia.

"Penjualan di sini cukup bagus sekitar Rp500 juta hingga Rp800 juta per bulan," ungkapnya.

Pihak perusahaan, lanjut dia, terus berupaya untuk meningkatkan penjualan di sini diantaranya dengan menambah jenis produksi yang ditawarkan.

"Kami terus memperkuat daya saing produksi. Diantaranya menjelaskan ke konsumen bahwa produknya tidak menggunakan bahan kimia," ungkapnya dengan menyebutkan sejumlah produk diluar jamu yang banyak diminati di sini diantaranya minyak telon untuk anak-anak.

Sementara itu, pameran WIEX 2010 yang berlangsung sejak 8-10 Oktober 2010, ini diperkirakan mampu menyerap 20 ribu pengunjung. Pesertanya selain dari Malaysia, juga dari beberapa perusahaan asal Indonesia, India dan sejumlah negara lainnya.

Disamping kegiatan pameran, juga akan diselenggarakan seminar mengenai peningkatan industri kesehatan dunia dengan menampilkan pembicara ahlio bioteknologi dari Amerika Serikat, Yunani, Korea Selatan, Arab Saudi, Jepang, Libya dan Mesir.(*)
(T.N004/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010