Jakarta (ANTARA) - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan telah mengidentifikasi 21 orang melakukan kontak erat dengan tiga anggota tim sepak bola putra Afrika Selatan yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di kampung atlet.

Ketiganya -- terdiri atas dua atlet, yaitu Thabio Monyane dan Kamohele Mahlatsi, serta seorang analis video -- adalah kasus pertama yang dikonfirmasi di antara tim Olimpiade di kampung atlet yang berlokasi di daerah tepi laut Tokyo.

Afrika Selatan akan menghadapi tuan rumah Jepang, Kamis, sebagai laga pembuka turnamen sepak bola putra Olimpiade pada malam sebelum upacara pembukaan.

Baca juga: Enam atlet Inggris Raya isolasi di Tokyo dengan protokol COVID-19

Menurut penyelenggara, dikutip dari Kyodo, Senin, semua kontak erat dekat juga merupakan bagian dari tim sepak bola Afrika Selatan. Dengan sebagian besar diyakini sebagai pemain, bukan staf, situasi tersebut menimbulkan kekhawatiran tentang dampak pada pertandingan pembukaan dan sisa turnamen.

Hal itu juga akan semakin memicu kekhawatiran tentang tindakan pencegahan penyebaran virus yang diambil menjelang Olimpiade.

Para pemain yang terpapar, bersama dengan kontak dekat potensial, telah mengisolasi diri di kamar mereka dan tidak mengambil bagian dalam latihan.

Menurut pedoman Olimpiade yang menetapkan aturan keamanan virus corona, kontak dekat hanya dapat bertanding setelah dinyatakan negatif pada tes PCR harian, menjalani pemeriksaan kesehatan dengan para ahli dan mendapatkan persetujuan dari regulator olahraga mereka.

Pemerintah dan panitia telah memutuskan untuk mengizinkan partisipasi jika tes PCR kembali negatif enam jam sebelum dimulainya pertandingan.

Baca juga: Dua pertiga warga Jepang masih ragu Olimpiade digelar dengan aman
Baca juga: Anggota IOC Korea Selatan positif COVID-19 saat tiba di Jepang
Baca juga: Anggota kontingen Ceko terdeteksi idap COVID-19 setiba di Tokyo

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021