Ambon (ANTARA News) - Konser Ambon Jazz Plus Festival (AJPF) tahun depan harus melibatkan lebih banyak musisi lokal, kata ketua Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Maluku, Butje Tumaluweng saat ditemui ANTARA usai menyaksikan AJPF 2010 di Taman Budaya, Minggu.

"Kegiatan ini sangat bagus sekali untuk membangkitkan semangat musisi muda di Maluku, khususnya Kota Ambon untuk terus mengembangkan potensinya. Mereka harus lebih banyak dilibatkan," katanya.

Tumaluweng mengatakan, pertunjukan musik AJPF merupakan ajang bagi para seniman muda di daerah itu untuk lebih percaya diri dan berani menunjukan kebolehan mereka di depan penonton dan pemusik yang bukan hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga dari mancanegara.

"Ajang besar di negeri sendiri dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian para musisi muda yang ada di daerah ini untuk menunjukan kemampuan mereka dalam bermusik," katanya.

Ia menyatakan, sebagai seniman daerah, secara pribadi dirinya sangat mendukung dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pihak penyelenggara karena AJPF tahun kedua dapat kembali dilangsungkan 8 hingga 10 Oktober 2010, kendati dibandingkan dengan sebelumnya (8-10 Oktober 2009) hanya sedikit artis luar negeri yang tampil.

"Memang kalau dibandingkan dengan tahun kemarin AJPF 2010 mengalami sedikit penurunan pada jumlah artis yang tampil, tapi sebagai seniman Maluku kami tidak melihat itu, melainkan bagaimana hingga kegiatan ini bisa diadakan," katanya.

Menurut Tumaluweng, AJPF tahun-tahun berikutnya pasti akan lebih dikenal hingga ke seluruh dunia, sehingga akan ada lebih banyak artis mancanegara yang dengan sendirinya berminat untuk tampil dalam konser tersebut.

Untuk itu acara musik terbesar di Kota Ambon itu harus terus diadakan dan menjadi kegiatan tahunan.

"Mungkin sekarang belum apa-apa, tapi saya yakin AJPF yang ketiga, keempat, kelima dan seterusnya akan lebih terkenal hingga ke mancanegara dan akan lebih banyak musisi yang berkeinginan untuk tampil dalam kegiatan itu," katanya.(ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010