Kendari (ANTARA News) - Sedikitnya 46 hektare jagung terancam puso karena serangan berbagai jenis hama yang meresahkan petani di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tenggara (Sultra) Abustan di Kendari, Senin mengatakan, tiga jenis hama yang memupuskan harapan petani jagung itu adalah penggerek tongkol, belalang, dan ulat grayak.

Hama belalang telah memusnahkan sekitar 22 hektare tanaman jagung yang tersebar di Kabupaten Konawe (19 hektare) dan Bombana (tiga hetakre).

Sedangkan keganasan hama ulat grayak terjadi di Kabupaten Konawe Selatan seluas sembilan hektare, Konawe tiga hektare serta satu hektare di Kabupaten Kolaka.

Hama penggerek tongkol menyebabkan harapan petani jagung pupus karena telah menghancurkan 11 hektare masing-masing di Kabupaten Konawe, Kolakam Konawe Selatan dan Kota Kendari.

Wilayah yang tanaman jagungnya bebas dari serangan hama tersebut adalah Kabupaten Buton, Muna, Kolaka Utara, Bau Bau dan Buton Utara.

Sementara itu, Kabupaten Wakatobi tidak memiliki lahan tanaman jagung.

Petani sudah didampingi cara pemberantasan hama, kata Abustam, tidak berjalan maksimal.

Menurut dia, ancaman serius pada musim penghujan adalah serangan tikus dan banjir bagi petani padi sawah.

Ia mengimbau petani atau kelompok tani melakukan penanaman secara kolektif sehingga serangan hama tidak terkonsentrasi pada satu lokasi. (S032/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010