Jakarta (ANTARA News) - Kelompok vokal asal Korea Selatan SHINee bersama sejumlah artis Indonesia akan menggung di Istora Senayan, Selasa, 12 Oktober, pukul 18.30-20.00 WIB.

Boys band yang terdiri atas Lee Taemin (17), Onew (20), Kim Jonghyun (20), Choi Minho (18), dan Key (19) akan tampil dalam konser bersama dengan beberapa artis korea dan artis Indonesia. Selama di Jakarta, mereka menginap di Hotel Ritz Carlton kawasan Kuningan.

Saat kedatangannya di Jakarta sejumlah penggemar berteriak dan berlarian berusaha untuk menyapa idolanya dari balik kaca hotel namun dihalangi oleh para petugas karena mengganggu tamu hotel yang lain.

Sisi, seorang penggemar yang mengaku duduk di bangku kuliah mengatakan ia dan teman-temannya sudah mengikuti SHINee dari bandara sejak pk.16.00 dan akan terus menunggu kesempatan melihat langsung artis pujaannya.

"Mereka suaranya bagus banget," katanya diikuti dengan persetujuan dari teman-temannya sesama penggemar SHINee.

Sisi mengaku beruntung karena berhasil mendapatkan tiket menonton konser SHINee karena beberapa temannya gagal mendapatkan tiket tersebut.

"Disuruh kirim email, nanti tiketnya dibagi buat 2500 orang yang beruntung, tapi dengar-dengar yang kirim email sampai 15.000," katanya.

Pihak TVRI yang bertugas sebagai penyelenggara bersama dengan TV Korea Arirang mengatakan bahwa saat pembagian tiket pada Sabtu (9/10) sudah ada yang antri dari pukul 05.00 WIB.

"Antriannya sudah mulai dari pukul 05.00 sampai 19.00 WIB, padahal kami hanya membagikan bagi mereka yang sebelumnya sudah memesan atau yang membatalkan pesanan tiket, tapi ternyata yang datang sangat di luar perkiraan," kata seorang petugas dari TVRI.

Tiket yang dibagikan menurutnya terdiri dari tiket indoor (di dalam) berjumlah 2000 tiket dan tiket outdoor (di luar) berjumlah 3000 tiket dan semuanya sudah habis dibagikan.

Ketertarikan atas penyanyi Korea ini, menurut salah seorang penggemar artis Korea sekaligus penggiat radio di Bandung, Vanny, adalah bentuk lain dari Korean Wave.

"Dulu kan orang hanya suka aktor atau aktris Korea seperti Rain atau Won Bin, sekarang sudah bergeser ke musik-musik Korea, mungkin bosan juga ya karena setiap hari disuguhui musik yang mirip-mirip di televisi, jadi mau cari yang beda," katanya penyiar di radio CBL Bandung ini.

Korean Wave adalah istilah untuk menyebut gejala kebudayaan populer Korsel di negara lain terutama di Asia mulai akhir dekade 1990-an.

Diawali dengan serial drama Korea, "Jewel in the Palace dan Winter Sonata" yang digandrungi oleh penonton di Asia Timur dan Tenggara.

Korean wave yang menyebar bukan hanya pada film namun juga sampai ke bidang musik ini membuat bertumbuhnya kelompok-kelompok penggemar Korea di berbagai tempat.

"Di Bandung kami ada yang namanya Bandung Korea Community (BKC), sudah berjalan selama 3 tahun dan kami berkomunikasi langsung, bukan hanya di dunia maya," jelas Vanny.

Komunikasi langsung dapat dimungkinkan karena BKC yang beranggotakan 885 orang ini membuka beberapa kelas yang berkaitan dengan budaya Korea seperti kelasa bahasa atau pun kelas menari.

Pertumbuhan kelompok-kelompok ini seiring dengan makin banyaknya orang Korsel yang tinggal di Indonesia yang menurut pemerintah Korsel sebesar 30.000 orang.

Kelompok-kelompok tersebut juga dikenal solid untuk menjaga kemurnian musik Korea agar jangan sampai dicontek oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Seperti kasus plagiat video Wondergirls oleh 5 bidadari, hal seperti itu langsung diprotes oleh penggemar Wondergirls di Bandung," kata Vanny.
(KR-DLN/A025)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010