Secara umum, makanan yang harus dihindari adalah sebagai berikut.

1. Makanan berkalori tinggi

Pada dasarnya, tubuh akan menyimpan kelebihan energi sebagai lemak saat mengonsumsi makanan berkalori tinggi. Saat lemak di dalam tubuh seorang autoimun meningkat, maka akan memberikan sinyal negatif pada sistem metabolik.

“Kelebihan lemak non-esensial akan memberi sinyal negatif pada metabolik tubuh, ini akan memicu peningkatan kerja pada sel imunitas,” ujar Rita.

Oleh sebab itu, pasien autoimun harus diberikan kalori sesuai kebutuhan energinya dan tidak boleh ada kelebihan.

2. Gula

Gula dapat memicu reproduksi mikroba patogen dan akan menekan mikrobiota. Akibatnya, usus akan menyalurkan semua zat yang dimakan oleh seorang autoimun tanpa ada proses penyaringan dan penyerapan.

“Zat kimia tambahan serta kelebihan lemak dan kolesterol pun akan ikut terserap dan itu semua akan memicu kerja sel imunitas,” terang Rita.

Selain itu, gula juga akan memicu insulin. Jika kadar insulin tinggi di dalam darah, maka dapat terjadi inflamasi atau peradangan.

3. Lemak jenuh

“Sama seperti gula, lemak jenuh juga akan meningkatkan produksi insulin di dalam tubuh dan berdampak pada inflamasi dan kelebihan kalori,” kata Rita.

4. Bahan kimia tambahan pangan dan nonpangan

Pengawet, penguat rasa, dan zat-zat tambahan pangan lain atau zat kimia yang tidak boleh ada di makanan akan memicu kerja sel imunitas sehingga berdampak pada kejadian autoimun.

Menurut Rita, beberapa penelitian mengatakan pasien autoimun mengalami likigan atau kebocoran dari usus sehingga zat-zat yang memiliki partikel besar tidak dianjurkan untuk dikonsumsi. Partikel besar tersebut bisa masuk sebelum dicerna dan akan diduga sebagai zat asing.

Bagi sebagian penderita autoimun, beberapa makanan lain juga perlu dihindari seperti kandungan gluten pada terigu, protein susu seperti kasein dan laktosa, putih telur, dan asam sitat pada kacang-kacangan. Beberapa tanaman terung-terungan seperti terung, tomat, paprika, dan cabai juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Baca juga: Makanan ultra proses tingkatkan risiko gangguan autoimun pencernaan

Baca juga: Menkes: Vitiligo bukan penyakit yang memalukan

Baca juga: Menu sahur jus khusus untuk penderita maag hingga autoimun

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021