Pemain Milwaukee Bucks Giannis Antetokounmpo (34) dan Khris Middleton (22) merayakan kemenangan timnya usai melawan Phoenix Suns pada gim ke-6 babak Final NBA 2021 di Fiserv Forum, Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, Selasa (20/7/2021) malam waktu setempat. Milwaukee Bucks menjadi juara NBA baru yang sekaligus pertama dalam kurun waktu 50 tahun terakhir setelah mengkandaskan Phoenix Suns 105-98 dalam gim tersebut. ANTARA FOTO/USA TODAY Sports/Mark J. Rebilas/wsj.


Bisa kian kuat

Dan kemenangan itu sebagian besar terjadi karena sumbangsih Antetokounmpo yang dua kali dinobatkan sebagai MVP musim reguler. Permainannya makin menjadi-jadi pada babak playoff sampai kemudian dianugerahi penghargaan MVP Final NBA.

Faktanya dia menjadi bintang dalam segala hal, mulai dari penampilan tangguhnya sampai pribadinya yang rendah hati dan ketabahannya. Dia mencapai semua itu setelah dipaksa absen dua pertandingan terakhir final Wilayah Timur karena cedera lutut yang hampir mengakhiri petualangan dia dalam playoff kali ini.

Baca juga: Main di Final NBA, Giannis akui sempat khawatir akan absen satu tahun

Dia berkembang perlahan tetapi pasti sampai kemudian bisa menghela Bucks dalam kecepatan tinggi untuk berburu gelar NBA selama dua musim terakhir. Mereka menjadi tim bercatatan terbaik di NBA pada musim 2018-2119, namun terkapar dalam final Wilayah Timur setelah takluk kepada Toronto Raptors padahal sudah unggul 2-0.

Musim lalu mereka kembali menjadi tim bercatatan terbaik di liga namun ketika mereka tengah panas-panasnya kompetisi dihentikan gara-gara pandemi. Dan pada saat dilanjutkan dalam sistem gelembung, mereka disingkirkan Miami Heat pada semifinal wilayah.

Setelah nestapa ini, Bucks mendapatkan imbuhan Jrue Holiday pada awal musim ini. Memang tidak menjadi lebih kuat dibandingkan dengan dua musim sebelumnya, namun mereka menjadi tim yang lebih siap menghadapi Final NBA.

Ini ditunjukkan oleh kesiapan Middleton, Holiday, dan Bobby Portis sebagai para pelapis Antetokounmpo yang andal. Mereka pula yang turut bermain cemerlang pada gim keenam Final NBA itu. Holiday mengemas 12 poin, 11 assist dan sembilan rebound untuk menampilkan permainan bertahan yang ciamik yang berhasil menjinakkan Devin Booker yang menjadi salah seorang andalan Suns.

“Saya kira pujian layak diberikan kepada pemain. Kami terus menekan. Kami terus berusaha lebih baik. Para pemain melakukan segalanya,” kata pelatih Bucks Mike Budenholzer.

Sebaliknya, konklusi Final NBA ini telah menghilangkan peluang Phoenix Suns dalam merebut gelar juara NBA perdananya.

Baca juga: Phoenix Suns ke Final NBA setelah juarai Wilayah Barat

Suns masuk lagi playoff setelah terakhir melakukannya pada 2010. Mereka lagi-lagi gagal setelah dalam tiga Final NBA yang diikutinya, termasuk tahun ini, tak pernah bisa memang lebih dari dua gim.

“Mungkin tak ada orang yang menyangka kami bisa berada di tempat kami ada saat ini, kecuali kami. Tapi begitulah. Seperti saya bilang sepanjang musim bersama tim, tidak ada kemenangan moral,” kata Chris Paul yang mencetak 26 poin dalam gim keenam itu.

Paul terpaksa mengakhiri petualangan perdananya dalam Final NBA. Dia bertekad tidak mundur hanya karena tahun ini gagal. Tetapi musim depan Bucks juga mungkin akan semakin kuat, bahkan pasar taruhan menempatkan Bucks sebagai calon terkuat juara musim depan, bersama Brooklyn Nets dan Los Angeles Lakers.

Baca juga: Juara NBA dari masa ke masa


 

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021