Jakarta (ANTARA) - Begitu Milwaukee Bucks mengangkat Trofi Larry O'Brien yang menjadi penanda sebuah tim menjuarai NBA, Brian Robinson, warga kota Milwaukee, seketika terkenang kepada ayahnya yang pendukung fanatik Bucks.

50 tahun lalu, ayahnya menyaksikan Bucks mengangkat trofi juara NBA untuk pertama kalinya. 50 tahun kemudian, giliran Robinson yang lahir pada 1971 menjadi saksi untuk sukses kedua kali Bucks di kancah NBA.

"Ayah saya juga lahir dan besar di sini dan menceritakan tim 71 kepada saya. Kini saya senang sekali bisa menyaksikan tim 2021 (menjuarai NBA)," kata Robinson seperti dikutip Reuters.

Dahaga gelar NBA ini ternyata dahaga yang dirasakan seisi kota terbesar di negara bagian Wisconsin di Amerika Serikat tersebut. Namun di antara yang terpantas mendapatkan sanjungan tertinggi adalah tentu saja pemain terpenting Bucks, Giannis Antetokounmpo.

"Ini waktunya merayakan," kata Antetokounmpo, dengan kedua tangan memegang Trofi Larry O’Brien di kiri dan Trofi MVP Final NBA di kanan.

Terbayar sudah penampilan luar biasanya bersama Bucks. Sewaktu menjadi rookie pada 2014, dia memenangkan 15 pertandingan playoff, kini dia memenangkan 16 pertandingan playoff untuk mengantarkan timnya menjadi yang terbaik di NBA.

Dalam gim keenam Final NBA melawan Phoenix Suns di kandang sendiri di Fiserv Forum, Milwaukee, Wisconsin, Selasa malam waktu setempat itu, Antetokounmpo tampil kesetanan. Dia tak saja merangsek daerah lawan untuk menciptakan 50 poin, tetapi juga bertahan dengan sangat bagus sampai menghasilkan 14 rebound dan lima blok. Dia tak tertahankan baik saat menyerang maupun saat bertahan.

Baca juga: Milwaukee Bucks juara baru NBA

Setengah abad lamanya Bucks menantikan pemain yang bisa membawa mereka menjadi kampiun lagi di NBA, dan orang yang mereka nantikan itu adalah Giannis Antetokounmpo.

Dia mengakhiri salah satu Final NBA terbesar dengan mencetak 50 poin, 14 rebound dan lima blok ketika Bucks menyudahi perlawanan Phoenix Suns 105-98 pada gim keenam guna memastikan kemenangan 4-2.

Kemenangan ini terasa istimewa, karena disaksikan langsung oleh puluhan ribu penggemar Bucks, baik di dalam maupun di luar stadion. Situasi ini berbeda 180 derajat dengan suasana tahun lalu ketika Los Angeles Lakers menjuarai NBA untuk mengangkat trofi serupa tanpa dihadiri penonton di dalam stadion Staples Center.

Makin istimewa lagi karena untuk ketiga kalinya dalam Final NBA edisi ini, Antetokounmpo mencetak paling sedikit 40 poin dan 10 rebound, sehingga tak pelak pemain Yunani ini menjadi salah satu dari yang terbaik di NBA.

Baca juga: Bucks juara NBA, Milwaukee meledak dalam suka cita semalaman

Selanjutnya Bucks in 6
Bintang Milwaukee Bucks Giannis Antetokounmpo (kedua kanan) mencetak poin setelah menerobos kawalan para pemain Phoenix Suns dalam gim ketiga final NBA di Fiserv Forum, Wisconsin, Amerika Serikat, Minggu (11/7/2021). (ANTARA/AFP/GETTY IMAGES/Jonathan Daniel)

“Bucks in 6”

Setelah laga itu dia memang dinobatkan sebagai pemain terbaik atau MVP Final NBA. Dengan rata-rata 35,2 poin, 13,2 rebound dan 5 assist per pertandingan, serta memiliki efektivitas lemparan 61,8 persen, dia menjadi pemain pertama dalam sejarah final NBA yang bisa mencetak pencapaian itu.

Pada laga yang memastikan Bucks menjuarai NBA itu, Antetokounmp berhasil pada 16 dari total 25 lemparan, selain memasukkan 17 dari total 19 lemparan bebas. Ini luar biasa.

Baca juga: Giannis Antetokounmpo dinobatkan sebagai MVP Final NBA

Setengah abad silam, Lew Alcindor, sebelum berganti nama menjadi Kareem Abdul-Jabbar, juga mendapatkan penghargaan MVP setelah rata-rata mencetak 27 poin dan 18,5 rebound dalam empat pertandingan final Bucks melawan Baltimore. Namun rekor poin dan rata-rata poin Antetokounmpo sungguh di atas Alcindor alias Kareem Abdul-Jabbar itu.

Dia sungguh menjadi dirigen timnya, tetapi juga menjadi dirigen untuk terbakarnya semangat pendukung Bucks di dalam dan di luar stadion, bahkan mungkin yang menonton dari rumah.

Mereka seolah menghidupkan lagi keceriaan dan rasa puasa paripurnanya ketika duet Alcindor alias Abdul Jabbar dan Oscar Robertson memimpin Bucks menjuarai NBA untuk pertama kalinya pada 1971.

50 tahun kemudian, Bucks kembali menghadirkan duet yang membawanya menjadi yang terbaik di NBA pada musim 2020-2021. Mereka adalah Antetokounmpo dan Khris Middleton.

“Bagi kota ini, saya yakin kemenangan ini mengartikan segalanya. Mereka sudah menyaksikan kiprah bertahun-tahun kami guna mengantarkan mereka ke titik ini,” kata Middleton seperti dikutip AP.

Selain 17.000 orang yang memadati Fiserv Forum, ada 65.000 lagi suporter di luar stadion itu, tepatnya di sudut kota terkenal di Milwaukee di Deer District.
 
Ribuan pendukung Milwaukee Bucks merayakan kemenangan timnya atas Phoenix Suns pada gim ke-6 babak Final NBA 2021 di luar Stadion Fiserv Forum, Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, Selasa (20/7/2021) malam waktu setempat. Milwaukee Bucks menjadi juara NBA baru yang sekaligus pertama dalam kurun waktu 50 tahun terakhir setelah mengkandaskan Phoenix Suns 105-98 dalam gim tersebut. ANTARA FOTO/Milwaukee Journal Sentinel-USA TODAY Sports/Mark Hoffman/wsj.


Sukses Bucks membuat seisi kota pesta semalam suntuk yang bahkan telah dimulai sebelum gelar juara NBA pasti digondol mereka. Mereka berteriak “Bucks in 6! Bucks in 6!”, berharap tim kesayangan mereka segera menyelesaikan Final NBA ini pada gim keenam. Suns tak boleh diberi kesempatan hidup sampai gim ketujuh.

Dan harapan mereka terpenuhi. Suns kedodoran dalam empat gim berturut-turut setelah sempat memegang kendali 2-0 usai merebut dua gim pertama di kandangnya di Phoenix.

Tetapi dengan luar biasa Bucks bangkit sampai akhirnya menjadi tim kelima yang memenangkan Final NBA setelah tertinggal 0-2 dan tim pertama yang menjuarai NBA setelah memenangkan empat laga terakhirnya sejak Miami Heat melakukannya pada 2006 ketika menyingkirkan Dallas Mavericks.

Baca juga: Suns membuat sia-sia 42 poin Antetokounmpo, kini pimpin Final NBA 2-0
Baca juga: Bucks kalahkan Suns, samakan kedudukan 2-2 dalam Final NBA

Selanjutnya bisa kian kuat
Pemain Milwaukee Bucks Giannis Antetokounmpo (34) dan Khris Middleton (22) merayakan kemenangan timnya usai melawan Phoenix Suns pada gim ke-6 babak Final NBA 2021 di Fiserv Forum, Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, Selasa (20/7/2021) malam waktu setempat. Milwaukee Bucks menjadi juara NBA baru yang sekaligus pertama dalam kurun waktu 50 tahun terakhir setelah mengkandaskan Phoenix Suns 105-98 dalam gim tersebut. ANTARA FOTO/USA TODAY Sports/Mark J. Rebilas/wsj.


Bisa kian kuat

Dan kemenangan itu sebagian besar terjadi karena sumbangsih Antetokounmpo yang dua kali dinobatkan sebagai MVP musim reguler. Permainannya makin menjadi-jadi pada babak playoff sampai kemudian dianugerahi penghargaan MVP Final NBA.

Faktanya dia menjadi bintang dalam segala hal, mulai dari penampilan tangguhnya sampai pribadinya yang rendah hati dan ketabahannya. Dia mencapai semua itu setelah dipaksa absen dua pertandingan terakhir final Wilayah Timur karena cedera lutut yang hampir mengakhiri petualangan dia dalam playoff kali ini.

Baca juga: Main di Final NBA, Giannis akui sempat khawatir akan absen satu tahun

Dia berkembang perlahan tetapi pasti sampai kemudian bisa menghela Bucks dalam kecepatan tinggi untuk berburu gelar NBA selama dua musim terakhir. Mereka menjadi tim bercatatan terbaik di NBA pada musim 2018-2119, namun terkapar dalam final Wilayah Timur setelah takluk kepada Toronto Raptors padahal sudah unggul 2-0.

Musim lalu mereka kembali menjadi tim bercatatan terbaik di liga namun ketika mereka tengah panas-panasnya kompetisi dihentikan gara-gara pandemi. Dan pada saat dilanjutkan dalam sistem gelembung, mereka disingkirkan Miami Heat pada semifinal wilayah.

Setelah nestapa ini, Bucks mendapatkan imbuhan Jrue Holiday pada awal musim ini. Memang tidak menjadi lebih kuat dibandingkan dengan dua musim sebelumnya, namun mereka menjadi tim yang lebih siap menghadapi Final NBA.

Ini ditunjukkan oleh kesiapan Middleton, Holiday, dan Bobby Portis sebagai para pelapis Antetokounmpo yang andal. Mereka pula yang turut bermain cemerlang pada gim keenam Final NBA itu. Holiday mengemas 12 poin, 11 assist dan sembilan rebound untuk menampilkan permainan bertahan yang ciamik yang berhasil menjinakkan Devin Booker yang menjadi salah seorang andalan Suns.

“Saya kira pujian layak diberikan kepada pemain. Kami terus menekan. Kami terus berusaha lebih baik. Para pemain melakukan segalanya,” kata pelatih Bucks Mike Budenholzer.

Sebaliknya, konklusi Final NBA ini telah menghilangkan peluang Phoenix Suns dalam merebut gelar juara NBA perdananya.

Baca juga: Phoenix Suns ke Final NBA setelah juarai Wilayah Barat

Suns masuk lagi playoff setelah terakhir melakukannya pada 2010. Mereka lagi-lagi gagal setelah dalam tiga Final NBA yang diikutinya, termasuk tahun ini, tak pernah bisa memang lebih dari dua gim.

“Mungkin tak ada orang yang menyangka kami bisa berada di tempat kami ada saat ini, kecuali kami. Tapi begitulah. Seperti saya bilang sepanjang musim bersama tim, tidak ada kemenangan moral,” kata Chris Paul yang mencetak 26 poin dalam gim keenam itu.

Paul terpaksa mengakhiri petualangan perdananya dalam Final NBA. Dia bertekad tidak mundur hanya karena tahun ini gagal. Tetapi musim depan Bucks juga mungkin akan semakin kuat, bahkan pasar taruhan menempatkan Bucks sebagai calon terkuat juara musim depan, bersama Brooklyn Nets dan Los Angeles Lakers.

Baca juga: Juara NBA dari masa ke masa


 

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021