Pontianak (ANTARA News) - Sekitar sepuluh kilometer jalan di Kabupaten Sintang, dari ibu kota kabupaten menuju Kecamatan Binjai Hilir,  putus terendam banjir hingga ketinggian satu meter, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tri Budiarto.

"Sudah hampir sepekan jalan dari Kota Sintang menuju Desa Simba Kecamatan Binjar Hilir putus akibat terendam banjir dengan ketinggian bervariasi," kata Tri Budiarto ketika dihubungi di Sintang, Kamis.

Menurut data BPBD Provinsi Kalbar, banjir juga merendam sekitar 80 persen rumah masyarakat yang bermukim di sepanjang Sungai Kapuas dan Melawi dengan ketinggian mencapai 1,5 meter.

"Kami sejak beberapa hari terakhir terus memantau perkembangan bencana banjir di Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu dan Ketapang," kata Tri.

Menurut dia, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten yang terkena musibah banjir telah membentuk pos komando dan memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada masyarakat korban bencana.

Kepala BPBD Kalbar menyatakan, hingga saat ini, banjir telah merendam sawah seluas 2.000 hektare dan 8.000 unit rumah warga di Kabupaten Kapuas Hulu.

Selain itu, jembatan gantung yang hanyut terbawa air sebanyak lima unit, jembatan tidak gantung ada tiga unit dan rumah tiga unit.

Sebelumnya, Camat Sintang Sudirman mencatat sekitar 5.293 rumah di kecamatan itu terendam bajir sejak sepekan terakhir dengan ketinggian bervariasi.

"Kecamatan Sintang dilintasi dua sungai besar yaitu Kapuas dan Melawi, kalau di daerah hulu mulai surut, maka Kecamatan Sintang siap-siap karena air sungai akan terus naik," ujarnya.

Ia mengatakan, data mengenai rumah yang terendam banjir sudah masuk ke kecamatan dan sudah disampaikan ke pemerintah kabupaten.

"Bantuan juga sudah mulai disalurkan dan kita juga sudah berkoordinasi dengan dinas kebersihan untuk penanganan pascabanjir terutama membersihkan tumpukan sampah," katanya.
(A057/N005)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010