Jakarta (ANTARA News) - Ketua Kadin Indonesia Komite Timur Tengah dan Organisasi Konferensi Islam (OKI), Fachry Thaib mengatakan ratifikasi pengaturan perdagangan preferensial (Preferential Trade Arrangement/PTA) OKI sangat positif bagi peningkatan perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota organisasi tersebut.

"Kalau menyangkut tarif akan memberikan dampak positif bagi Indonesia karena hampir semua negara menurunkan tarif impornya," katanya melalui pesan pendek kepada ANTARA di Jakarta, Kamis malam, menanggapi rencana pemerintah meratifikasi PTA OKI.

Namun, ia melanjutkan, kalau hal itu juga mencakup ratifikasi kewajiban sertifikasi halal maka akan menimbulkan efek negatif bagi perdagangan sebagian produk Indonesia karena dengan demikian semua produk Indonesia yang akan masuk ke negara-negara anggota OKI kehalalannya harus mendapat pengakuan dari otoritas terkait pada negara tujuan.

"Misalnya dengan Malaysia, berarti semua produk makanan dan minuman Indonesia yang masuk ke sana harus melalui sertifikasi Malaysia dan setahu saya masalah ini masih buntu," katanya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami menyatakan pemerintah siap meratifikasi PTA OKI yang harapannya dapat meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dengan negara-negara anggota OKI.

"Saya lihat ada peluang bagus di sini karena perdagangan di negara-negara Islam cukup baik," katanya serta menambahkan negara-negara muslim menyumbang 10 persen dari total perdagangan dunia dan nilainya lebih dari 1,4 triliun dolar AS.

Ia menjelaskan, Indonesia akan ikut menikmati penurunan tarif masuk komoditas ke negara-negara anggota OKI bila bergabung dalam perjanjian PTA tersebut.

Menurut dia, dalam hal ini selama lima tahun ke depan tarif masuk komoditas yang tadinya diatas 25 persen akan diturunkan menjadi 25 persen sedang yang tadinya antara 15 persen dampai 25 persen akan diturunkan menjadi 10 persen.

"Dan besaran tarif yang tadinya 10 persen akan diturunkan satu persen," katanya.

Ia mengatakan penurunan tarif tersebut memang tidak besar namun merupakan sebuah kemajuan dalam perdagangan dengan negara-negara Islam karena negara-negara Arab umumnya memasang tarif masuk tinggi.

PTA OKI dilakukan untuk menyiapkan pembangunan sistem perdagangan preferensial antara negara-negara anggota OKI.

Tujuannya untuk memromosikan perdagangan antar negara anggota OKI melalui pertukaran preferensi berdasarkan kesetaraan dan perlakuan nondiskriminatif yang antara lain meliputi kelonggaran tarif, paratarif dan nontarif serta pemberlakuan preferensi untuk semua komoditas termasuk pertanian, peternakan, dan industri.

Menurut Gusmardi saat ini PTA OKI sudah diratifikasi sembilan anggota termasuk diantaranya Iran, Turki, Nigeria, Malaysia, Brunai Darussalam, Saudi Arabia, dan Uni Emirat Arab. (*)
(T.M035/S006/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010