Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, mencatat sebanyak 10 orang warganya  yang tertular COVID-19 pada 1-22 Juli meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri.

Koordinator Lapangan Satgas Penanganan COVID-19 Tanjungpinang Surjadi, di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan warga yang tertular COVID-19, namun bergejala, sebaiknya dirawat agar kondisi kesehatannya kembali pulih.

Namun, sejak Juni-Juli 2021, kondisi tempat tidur di ruang perawatan pasien COVID-19 di sejumlah rumah sakit di Tanjungpinang kerap penuh. Kondisi ini menyebabkan pasien COVID-19 menjalani isolasi mandiri.

Saat menjalani isolasi mandiri, tidak seluruh pasien mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan yang jumlahnya terbatas.

Baca juga: Wali Kota: BOR rumah sakit COVID-19 di Tanjungpinang sudah 92 persen

Baca juga: Warga berkerumun menanti vaksinasi di Asrama Haji Tanjungpinang


"Persoalan utama lainnya yakni obat-obatan, makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh pasien, apakah sesuai dengan kebutuhan tubuhnya saat terinfeksi COVID-19 atau tidak. Jika mereka dirawat, tentu mendapat pengawasan dan penanganan khusus dari tim medis," katanya.

Surjadi mengatakan pihaknya sudah mengusulkan untuk penambahan tenaga kesehatan kepada Pemprov Kepri. Selain itu, Pemkot Tanjungpinang juga berharap kapasitas tempat tidur dan ruang rawat pasien COVID-19 di Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) di Tanjungpinang ditingkatkan.

Lebih dari 50 persen tempat tidur di ruang rawat di RSUD Tanjungpinang sudah digunakan untuk pasien COVID-19. Lebih dari 95 persen tempat tidur tersebut sudah digunakan.

"Kami akan meningkatkan kapasitas pelayanan untuk pasien COVID-19. Sejumlah ruang rawat untuk pasien penyakit lainnya, sudah digunakan untuk pasien COVID-19. Karena itu, Mes Pemda Tanjungpinang akan dimanfaatkan untuk pasien yang dirawat, namun bukan sakit karena tertular COVID-19," katanya.*

Baca juga: Suara sumbang dalam PPKM Darurat di Kota Gurindam

Baca juga: Wali Kota Tanjungpinang berharap PPKM Darurat tidak diperpanjang

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021