Jakarta (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong jatuh pada hari Jumat, terseret oleh saham-saham teknologi, pendidikan dan properti, karena kekhawatiran yang makin dalam atas peraturan ketat Beijing membebani sentimen.

Indeks Hang Seng turun 1,5 persen menjadi 27.321,98, sedangkan Indeks China Enterprises turun 1,7 persen menjadi 9.839,05.

Morgan Stanley mengatakan dalam sebuah catatan bahwa investor harus memantau pendapatan aktual dari perusahaan China dalam beberapa minggu ke depan untuk merekonsiliasi tanda-tanda kinerja perusahaan yang positif dengan perkiraan konsensus yang menurun.

Baca juga: Bursa saham Hong Kong hentikan penurunan empat hari

"Kami menyarankan untuk lebih sabar ... untuk menyesuaikan ekspektasi pasar yang lebih baik di antara berbagai faktor yang mempengaruhi pasar dalam jangka pendek, termasuk ketidakpastian peraturan, debat arah kebijakan, dan ketegangan geopolitik," kata Morgan Stanley.

Saham New Oriental Education & Technology Group Inc yang diperdagangkan di Hong Kong anjlok 41 persen ke rekor terendah, di tengah kekhawatiran yang mendalam atas tindakan keras China terhadap bisnis bimbingan belajar.

China akan menindak bisnis bimbingan belajar setelah jam belajar sekolah dan melarang daftar lembaga bimbingan belajar, menurut salinan dokumen pemerintah yang beredar di media sosial. Reuters tidak dapat segera memverifikasi keasliannya.

Baca juga: Saham Hong Kong jatuh, tertekan peraturan ketat Beijing soal teknologi

Indeks Hang Seng Tech merosot hampir 3 persen ke level penutupan terendah sejak Oktober 2020.

Saham properti yang terdaftar di Hong Kong juga turun karena kekhawatiran atas peraturan ketat yang masih ada. Pemerintah daerah China harus secara ketat mengontrol pembiayaan untuk pengembang properti, termasuk pinjaman bank, dan meningkatkan mekanisme penetapan harga tanah, kata Wakil Perdana Menteri Han Zheng yang dikutip televisi pemerintah, Kamis.

Sub-indeks energi Hang Seng turun 0,8 persen, sementara sektor TI turun 2,49 persen, dan sektor keuangan berakhir 1,22 persen lebih rendah.

Di seluruh wilayah, indeks saham MSCI Asia di luar Jepang melemah 0,68 persen, sementara indeks Nikkei Jepang ditutup naik 0,58 persen.
 

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021