Kaisar ucapkan "memperingati", bukan "selamat"

Menunda selama satu tahun, penyelenggara terpaksa mengambil langkah yang baru kali ini dilakukan dengan menggelar Olimpiade tanpa dihadiri penonton akibat virus corona baru yang meningkat lagi dan merenggut nyawa manusia di seluruh dunia.

Pembukaan itu merangkum perjalanan Jepang sampai kepada Olimpiade ini dan tantangan yang dihadapi dunia sejak ibu kota Jepang itu dipilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 pada 2013.

Video pembukaan menunjukkan bagaimana virus corona mengharu biru selama 2020 di mana lockdown memaksa Olimpiade Tokyo ditunda yang tak pernah terjadi sebelumnya, hanya empat bulan sebelum acara ini semestinya dibuka. Keadaan ini menciptakan periode persiapan serba cepat dengan atlet-atlet berada dalam isolasi.

Momen mengheningkan cipta diadakan "untuk semua keluarga dan sahabat yang telah tiada," terutama karena virus corona, dan ditujukan kepada atlet-atlet Israel yang dibantai pada Olimpiade Muenchen 1972.

Baca juga: Naomi Osaka sulut kaldron api Olimpiade Tokyo dalam upacara pembukaan

Kaisar Jepang Naruhito dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach, keduanya mengenakan masker, menyemangati para atlet setelah membungkuk satu sama lain sebelum duduk sambil menjaga jarak.

"Hari ini adalah momen harapan. Ya sangat berbeda dari yang kita semua bayangkan. Tapi akhirnya kita semua di sini bersama," kata Bach dalam pidato pembukaan.

"Anda telah berjuang. Anda bertahan. Anda tak pernah menyerah. Hari ini Anda membuat impian Olimpiade Anda menjadi kenyataan," kata dia seperti dikutip Reuters.

Tidak seperti kakeknya yang membuka Olimpiade 1964 dengan kata dalam bahasa Jepang yang berarti "selamat", Naruhito memilih kata lebih netral dalam bahasa Jepang yang artinya lebih mendekati "memperingati".

Upacara itu ditandai dengan ketidakhadiran tokoh-tokoh besar seperti mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang berjasa membuat Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade. Sponsor-sponsor utama juga menjauh yang menyoroti penentangan luas terhadap Olimpiade ini dari warga Jepang yang telah diletihkan oleh COVID-19.

Ratusan orang menggelar protes di sekitar venue sambil meneriakkan “Hentikan Olimpiade”.

Hanya sepertiga dari penduduk Jepang yang sudah mendapatkan paling sedikit satu dosis vaksin sehingga memicu kekhawatiran Olimpiade ini menjadi super-spreader atau event yang mempercepat penularan virus corona.

Baca juga: Kontingen Indonesia tampil gagah pada pembukaan Olimpiade Tokyo
Baca juga: Warga kota Tokyo saksikan pembukaan Olimpiade dari luar Stadion Tokyo

 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021