KKN kebangsaan dan bersama tersebut merupakan implementasi dari program Kampus Merdeka Merdeka Belajar
Jambi (ANTARA) - Sebanyak 390 orang mahasiswa yang berasal dari 46 Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) kebangsaan dan KKN bersama di Provinsi Jambi selama satu bulan lima belas hari.

"KKN kebangsaan di ikuti oleh 203 orang mahasiswa, KKN bersama PTN wilayah barat di ikuti oleh 81 orang mahasiswa dan Mahasiswa dari Universitas Jambi sebanyak 106 orang, total peserta sebanyak 390 orang mahasiswa," kata Ketua Panitia KKN Kebangsaan dan Bersama Jodion Siburian di Jambi, Sabtu.

KKN kebangsaan dan bersama yang seyogyanya dilaksanakan pada tahun 2020 itu dilaksanakan pada tahun 2021 ini. Penundaan tersebut dikarenakan pandemi COVID-19. Peserta KKN tersebut akan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di 30 desa yang tersebar di enam kecamatan dalam dua kabupaten.

Lima Kecamatan di Kabupaten Tanjab Timur, yakni Kecamatan Mendahara Ulu, Muara Sabak Barat, Geragai, Dendang dan Kecamatan Kuala Jambi. Kemudian satu kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi yakni Kecamatan Maro Sebo.

KKN Kebangsaan dan bersama yang ke-9 tersebut mengangkat tema membangkitkan nilai-nilai kebangsaan dan kebersamaan melalui pemberdayaan masyarakat berbasis agroindustri.

Rektor Universitas Jambi Prof Sutrisno mengatakan KKN kebangsaan dan bersama tersebut merupakan implementasi dari program Kampus Merdeka Merdeka Belajar (KMMB).
Baca juga: Undip tetap selenggarakan KKN meski ada PPKM Darurat
Baca juga: Hasil penelitian mahasiswa KKN kebangsaan dipaparkan di Unkhair
"Melalui KKN kebangsaan dan bersama ini harapannya dapat memberikan pembelajaran dan pendidikan kepada mahasiswa dalam memecahkan masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat," kata Prof Sutrisno.

Selain itu peserta KKN kebangsaan dan bersama di harapkan dapat memberikan edukasi mengenai nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat desa melalui peningkatan dan pengembangan potensi desa. Serta peserta KKN diharapkan memiliki inovasi dan solusi terhadap pengembangan potensi desa dengan mengedepankan kearifan lokal masyarakat desa setempat.

Menurut Prof Sutrisno KKN kebangsaan dan bersama tersebut merupakan salah satu upaya yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi untuk mencetak dan menghasilkan mahasiswa yang berkualitas serta mahasiswa yang siap dan mampu terjun di tengah-tengah masyarakat.

Sementara itu Gubernur Jambi Al Haris sangat mengapresiasi peserta KKN kebangsaan dan bersama. Al Haris berharap peserta KKN dapat menjadi pelopor di tengah-tengah masyarakat desa dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Di tengah pandemi COVID-19 saat ini harapannya peserta KKN dapat menjadi pelopor disiplin protokol kesehatan dan memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 halal dan aman untuk masyarakat," kata Al Haris.

Selain itu Gubernur Jambi turut meminta peserta KKN kebangsaan dan bersama dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana cara mencegah terjadinya stunting. Mengingat permasalahan stunting turut menjadi masalah yang di soroti oleh negara dalam pencegahan-nya.
Baca juga: Gus Menteri minta mahasiswa KKN Tematik Unhas paham soal Dana Desa

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021