Sempat ketimpa (barbel) juga sepekan sebelum Olimpiade
Jakarta (ANTARA) - Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah menceritakan pengorbanannya selama masa-masa latihan sebelum akhirnya bisa menyumbangkan medali perunggu untuk Merah Putih dalam Olimpiade Tokyo.

Salah satu kejadian yang paling diingat Windy adalah ketika kakinya tertimpa barbel saat latihan sepekan sebelum Olimpiade. Lifter berusia 19 tahun itu mengaku salah perkiraan saat ia merasa kesakitan di bagian bahunya sehingga dia tak mampu mengangkat barbel.

Namun kejadian itu tak sampai mengalami cedera parah sehingga masih bisa tampil maksimal di Tokyo.

Baca juga: Windy Cantika tak menyangka bisa raih medali Olimpiade

“Sempat ada tantangan karena kemarin sempat sakit pinggang, sempat ketimpa (barbel) juga sepekan sebelum Olimpiade,” kata Windy dalam jumpa pers virtual diikuti dari Jakarta, Sabtu.

“Saya sempat sakit bahu. Saya kira bisa menahan tapi ternyata tidak jadi barbelnya menimpa kaki dan membuat bengkak,” tambah dia.

Tak hanya itu, Windy juga sempat mengalami cedera hamstring dan tulang kering, namun tidak terlalu parah.

Namun segala pengorbanan itu pada akhirnya berbuah manis karena Windy mampu mempertahankan tradisi perolehan medali angkat besi sejak Olimpiade 2000 Sydney.

Windy Cantika menjadi penyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo melalui raihan medali perunggu kelas 49kg setelah mencatatkan total angkatan 194kg, dengan snatch 84kg dan clean and jerk 110kg.

Baca juga: Doa dan air mata sang ibu iringi Windy Cantika di Tokyo 2020
Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan selamat buat lifter Windy Cantika Aisah
Baca juga: Menpora langsung "video call" Windy ucapkan selamat atas raihan medali


Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021