semua pihak harus proaktif mengambil perannya
Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyatakan 13 kabupaten di provinsi paling barat Indonesia itu masih rendah cakupan vaksinasi virus corona, sebagai upaya membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dari ancaman virus mematikan itu.

"Progres vaksinasi COVID-19 di 13 daerah kabupaten di Aceh masih rendah, di bawah cakupan vaksinasi Aceh," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Minggu.

Dia menjelaskan Satgas Penanganan COVID-19 Aceh terus menggenjot progres vaksinasi di Tanah Rencong itu dengan menggelar vaksinasi massal bagi tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, masyarakat rentan, masyarakat umum, kelompok lanjut usia (lansia) dan kalangan remaja usia 12-17 tahun.

Menurut dia meski tim vaksinator Dinas Kesehatan Aceh, RSUD Zainoel Abidin, RS Kesdam Kodam Iskandar Muda, RS Bayangkara Polda Aceh, RS Jiwa dan vaksinator dari RS Ibu dan Anak Banda Aceh terus menggelar vaksinasi massal di Banda Aceh Convention Hall, namun capaian harian tidak bisa naik signifikan apabila capaian vaksinasi daerah sangat rendah.

Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 terhadap 4 juta orang lebih warga di provinsi berjulukan Serambi Mekkah itu.

Baca juga: Gubernur Aceh perpanjang PPKM
Baca juga: Banda Aceh zona oranye COVID-19, warga diminta tetap disiplin prokes


Data hingga Sabtu (24/7) kemarin, kata dia, cakupan vaksinasi dosis pertama telah diterima oleh 635.139 orang dari semua kelompok sasaran atau 16,65 persen. Sedangkan yang telah mendapatkan penyuntikan vaksin dosis kedua 227.288 orang dari semua kelompok sasaran atau sekitar 6,41 persen.

"Cakupan vaksinasi COVID-19 di Aceh merupakan akumulasi progres vaksinasi di seluruh kabupaten/kota,” katanya.

Ia menambahkan daerah dengan progres vaksinasi dosis pertama masih berkisar 7,1-15,6 persen atau di bawah rata-rata capaian Aceh, yakni Kabupaten Nagan Raya, Aceh Besar, Aceh Utara, Simeulue, Pidie, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Bireuen, Subulussalam, Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Timur, dan Aceh Barat.

Sementara kabupaten/kota yang capaiannya di atas rata-rata yakni sekitar 17,4-45,3 persen meliputi Kota Banda Aceh, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Langsa, Sabang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Lhokseumawe, Aceh Singkil, dan Gayo Lues.

Sementara itu, kabupaten/kota dengan progres vaksinasi dosis kedua yang di atas rata-rata capaian Aceh yakni Banda Aceh, Aceh Jaya, Lhokseumawe, Sabang, Langsa, Aceh Singkil, dan Aceh Barat Daya, dengan capaian sekitar 6,4-19,6 persen. Sedangkan 16 kabupaten/kota lain cakupannya masih sekitar 2,6-5,8 persen.

“Vaksinasi dosis kedua memang terikat dengan jumlah dan waktu vaksinasi dosis pertama dilakukan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Jubir menyarankan agar Satgas COVID-19 kabupaten/kota yang akselerasi vaksinasinya bergerak lamban dan masih di bawah rata-rata hendaknya melakukan evaluasi hambatan dengan melibatkan semua elemen termasuk warga, secara bersama-sama merumuskan solusi dan rencana aksinya.

“Semua pihak harus proaktif mengambil perannya masing-masing mendukung Satgas COVID-19 kabupaten/kota, dan membantu Posko COVID-19 gampong mengedukasi dan memotivasi warga untuk segera melakukan vaksinasi COVID-19 itu," katanya.

Baca juga: Kapolda Aceh mengajak mahasiswa kampanyekan vaksinasi COVID-19
Baca juga: Pemko wajibkan sertifikat vaksin COVID-19 bagi warga ingin ke Sabang
Baca juga: Pendekatan humanis dikedepankan pada PPKM Mikro di Aceh

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021