Sudah 75 persen, sisanya sedang dalam proses
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengharapkan bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) bisa diambil oleh masyarakat melalui fasilitas anjungan tunai mandiri (ATM).

Dengan bisa diambil di ATM, kata Riza, Minggu, diharapkan tidak ada kerumunan besar masyarakat mengingat saat ini tengah terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya Jakarta.

"Alhamdulillah pada kesempatan ini saya berkesempatan meninjau langsung pelaksanaan distribusi BST dari Kemensos melalui pos pada masyarakat terkena dampak pandemi COVID-19. Mudah-mudahan ke depan bantuan ini bisa disalurkan melalui ATM, supaya tidak terjadi kerumunan," kata Riza saat meninjau pembagian BST di Meruya, Jakarta, Minggu.

BST sendiri, dijelaskan oleh Riza, baik yang dari Kementerian Sosial ataupun dari APBD, sudah mulai disalurkan sejak 19 Juli 2021 kepada 1.007.378 kepala keluarga (dari APBD) dan sekitar 837 ribu kepala keluarga (dari APBN) yang terkena dampak pandemi COVID-19.

Saat ini, lanjut Riza, sudah 75 persen yang tersalurkan dan sisanya dalam proses pemadanan data dan pendistribusian.

Baca juga: 907.616 KK terima bantuan sosial tunai DKI pada Senin ini
 
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (kanan) mendistribusikan bantuan sosial tunai (BST) secara pintu ke pintu di kawasan Pecinan Glodok, Jakarta, Minggu (25/7/2021). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.


"Jumlahnya untuk saat ini sebesar Rp600 ribu, yang terdiri dari BST untuk periode Mei dan Juni 2021. Sudah 75 persen, sisanya sedang dalam proses," ucap dia.

Bantuan sosial tunai untuk di DKI Jakarta sudah dianggarkan sekitar Rp604 miliar dengan pendanaan dari APBN serta APBD yang cair mulai Senin 19 Juli 2021.

Untuk penerima BST dari pemerintah pusat, pencairan dilakukan melalui PT POS, sementara BST dari APBD disalurkan lewat Bank DKI yang bisa diambil lewat ATM. Namun ketika mulai dicairkan kepadatan di ATM Bank DKI dikabarkan terjadi di sejumlah tempat.

Penerima BST, disyaratkan terdaftar sebagai penerima bantuan sosial sembako 2020 hasil pembaruan dan pemadanan data Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta, kemudian tidak termasuk penerima bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) dan/atau bantuan pangan non tunai (BPNT).

Penerima BST akan menerima undangan maksimal H-1 pelaksanaan dari petugas wilayah yang ditunjuk. Apabila warga tidak hadir sesuai jadwal pertama, akan dijadwalkan kembali pada undangan kedua hingga undangan ketiga setelah distribusi tahap pertama selesai di lima wilayah Kota DKI Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Baca juga: PT Pos mulai salurkan bansos tunai untuk warga DKI Jakarta

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021