Ambon (ANTARA) - Pemrov Maluku menjajaki peluang kerja sama dengan investor asal Turki dan China untuk mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, pekerjaan umum dan kesehatan di Maluku.

"Komunikasi rencana kerja sama sudah dilakukan antara Gubernur Maluku Murad Ismail melalui telekonferensi dengan pemerintah Turki," kata Kadis Kominfo Maluku, Semuel Huwae, di Ambon, Minggu.

Menurut Semuel selain melakukan pembicaraan jarak jauh, Gubernur Murad juga berkesempatan menerima dua orang perwakilan delegasi Turki dan Cina yang berkunjung ke Maluku, untuk menindaklanjuti peluang kerja sama saling menguntungkan antarnegara tersebut.

Kunjungan delegasi negara Turki di Ambon diwakili Yusrail Uluputty yang juga menjadi narahubung pemerintah Turki di Indonesia.

Peluang kerja sama yang akan dilakukan Maluku dengan negara Turki yakni yakni di bidang pertanian dan perkebunan, pekerjaan umum serta kesehatan. Sedangkan dengan Cina yakni di bidang perdagangan.

"Menindaklanjuti hasil pertemuan secara daring itu, maka Gubernur Bartin (satu dari 18 provinsi yang ada di Turki) beserta sejumlah menteri, telah menyatakan kesiapannya berkunjung ke Maluku pada Agustus 2021," ujar Semuel.

Meski begitu, Semuel belum bisa merinci lebih lanjut nilai investasi yang akan ditanamkan pemodal asa Turki dan China tersebut karena masih dalam penjajakan.

Ia hanya menjelaskan, bahwa penjajakan kerja sama dengan Turki dan China ini merupakan komitmen Gubernur Murad Ismail untuk membangun Maluku di berbagai bidang. "Peluang kerja sama saling menguntungkan ini perlu didukung semua pihak," katanya.
Baca juga: Dubes Uni Eropa: Potensi investasi-perdagangan Maluku belum tergali
Baca juga: Maluku tawarkan investasi telekomunikasi kepada Uni Eropa lewat CEPA


Khusus dengan Turki, kerja sama diprioritaskan dalam pengembangan teknologi terapan di bidang pertanian, perkebunan dan kehutanan.

"Terobosan yang digagas Pemprov Maluku dan Turki merupakan salah satu langkah terbaik yang perlu didukung semua pihak," ujarnya.

Sedangkan di bidang infrastruktur, Turki bersedia membantu penyediaan sarana air bersih dan perbaikan rumah-rumah warga yang rusak terdampak bencana alam.

"Pembangunan sanitasi air bersih dari Pemerintah Turki, serta membangun rumah warga di Maluku yang rusak akibat bencana gempa bumi beberapa waktu lalu. Bantuan donasi dari pemerintah Turki terkait pekerjaan umum seperti bangun beberapa rumah di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah," ujarnya.

Sedangkan dengan China akan bergerak di sektor perdagangan untuk membuka akses langsung ekspor dari Maluku ke China terutama komoditi perikanan dan rempah-rempah.

"Sudah dijajaki peluang kerjasama ekspor-impor antara Maluku dan Cina yang akan terus ditingkatkan di waktu mendatang," demikian Semual Huwae.
Baca juga: Maluku Utara primadona investasi asing di timur Indonesia

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021