Jakarta (ANTARA News) - Pakar statistik dari IPB, Khairil Anwar Notodiputro mengingatkan Indonesia akan menghadapi krisis multidimensi dalam 15-30 tahun ke depan jika tidak mengantisipasi jumlah penduduk yang besar.

"Bagi Indonesia angka 237,6 juta jadi peringatan dini bahwa 15-30 tahun ke depan Indonesia akan menghadapi krisis multidimensi bila langkah antisipasi tak dimulai sejak sekarang," kata Khairil dalam seminar "Dimensi Penduduk dan Pembangunan Berkelanjutan" di Jakarta, Selasa.

Guru Besar IPB itu menyebutkan, multikrisis itu antara lain berkaitan dengan soal ekonomi, sosial, politik, keamanan, dan perubahan iklim (ekologi).

"Artinya wajah Indonesia mulai hari ini ditentukan apakah angka 237,6 juta itu akan semakin masif bertambahnya atau Indonesia mampu mengendalikan laju pertumbuhannya," kata Ketua Ikatan Perstatistikan Indonesia (ISI) itu.

Menurutnya, masalah jumlah penduduk yang besar, tidak hanya sekadar persoalan ekonomi, sosial dan lingkungan melainkan juga terkait dengan persoalan politik dan ideologis.

Secara politis, jumlah penduduk yang tinggi tanpa adanya langkah penanganan dan antisipasi yang serius khususnya yang terkait dengan pangan, energi, lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja akan berimplikasi pada ancaman kedaulatan bangsa dan ketahanan nasional.

"Krisis politik yang dibarengi krisis ekonomi, ancaman kelaparan akibat kekurangan pangan dan pasokan energi serta lingkungan hidup berpotensi menghancurkan eksistensi sebuah negara," katanya.

Menurut dia, Indonesia mesti bercermin dari China yang sudah menyiapkan strategi yang jitu guna mengantisipasi ledakan penduduknya, mulai dari penyediaan pangan, energi, lahan pemukiman, dan ancaman kerusakan lingkungan.

Ia menyebutkan, untuk dapat memformulasikan langkah antisipasi dan kebijakan jangka panjang diperlukan informasi valid.

Informasi valid itu antara lain produktivitas lahan produktif pangan, kapasitas produksi terpasang potensi energi dan sumber energi nasional, daya dukung sumberdaya lahan yang mampu menampung jumlah penduduk dan implikasinya terhadap penurunan kualitas lingkungan.

Ancaman potensia lainnya adalah kerusakan lingkungan, degradasi sumberdaya alam, dan ekosistem.

Indonesia harus menyedian informasi ancaman konflik sosial, ancaman konflik politik, dan ancaman ekspansi dan penguasaan wilayah oleh negara lain.

"Angka 237,6 juta bisa berubah menjadi bencana yang mengerikan jika kita tak pernah memikirkan secara serius," kata Khairil.

Ia menyebutkan, bila tak mampu menyediakan pangan maka akan muncul bencana kelaparan, sementara tak mampu menyediakan energi terbarukan memunculkan kekurangan listrik, pupuk, dan mahalnya transportasi. (*)

A039/A035/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010