Jakarta (ANTARA) - Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu memuji penampilan wakil tuan rumah Yuki Fukushima/Sayaka Hirota pada laga penyisihan terakhir Grup A Olimpiade Tokyo 2020, Selasa.

Kondisi Hirota sedang tidak fit seratus persen setelah mengalami cedera ACL di lutut kanannya sejak bulan lalu, sehingga dia harus menggunakan penyangga sepanjang pertandingan. Pemulihannya juga diketahui baru berjalan sekitar 70-80 persen.

“Luar biasa. Kami bertepuk tangan untuk mereka (Fukushima/Hirota). Sebagai sesama atlet yang bermain di Olimpiade, saya mendapatkan semangat dari Hirota. Saya bisa merasakan perjuangannya melawan cederanya, karena saya juga pernah mengalami hal yang sama. Jadi, saya sangat mengapresiasi mereka berdua,” kata Greysia dalam keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Selasa.

Meski demikian, bagi Greysia/Apriyani, lawan tetaplah lawan. Sehingga mereka hanya fokus mengumpulkan poin-poin dan tak ingin terlalu memedulikan kondisi lawan di lapangan.

Dalam pertandingan yang bergulir selama 1 jam 21 menit, mereka menang tiga gim atas pasangan Negeri Sakura tersebut dengan skor 24-22, 13-21, 21-8. Padahal dari segi peringkat, Greysia/Apriyani menempati peringkat keenam dunia, sedangkan Fukushima/Hirota merupakan pasangan nomor satu dunia.

“Biar bagaimanapun, mereka adalah lawan kami di lapangan. Jadi, saya tidak mau berpikir dia lagi cedera atau fit. Yang kami pikirkan hanya bagaimana performa kami di lapangan dan mendapatkan poin demi poin. Sikat saja. Tidak ada rasa kasihan,” ujar Greysia.

Baca juga: Greysia/Apriyani tekuk juara dunia Fukushima/Hirota

Sementara terkait strategi, Apriyani mengatakan tenang dan sabar merupakan kunci dari permainannya. Selain itu, mereka juga harus pandai mengatur ritme permainan dan terus bermain dengan penuh kekompakan.

“Dari awal, kami sudah memikirkan strategi permainan. Kami juga berupaya mengatur ritme di lapangan, tetap tenang, sabar. Permainan kami sudah menyatu, jadi kami bisa antisipasi bola-bola dari lawan. Kami juga tidak terlalu memikirkan soal juara grup. Kami hanya ingin menikmati dan memainkan pertandingan ini,” tutur Apriyani.

Di sisi lain, mengenai suasana yang sepi tanpa penonton, Greysia dan Apriyani mengaku tidak mempermasalahkan itu. Mereka mengerti sepenuhnya karena memang sedang dalam situasi pandemi COVID-19.

Mereka justru mengapresiasi panitia Olimpiade Tokyo 2020 yang sudah mau bekerja keras demi menggelar ajang bergengsi tersebut.

“Kami tidak kehilangan sorakan penonton karena kami maklum dengan kondisi pandemi seperti ini. Justru ini dilakukan untuk menjaga kita semua, dan kami mengapresiasi panitia Tokyo 2020 karena mereka mau melaksanakan Olimpiade ini. Jadi, kami hanya fokus di lapangan,” ungkap Apriyani.

Greysia/Apriyani selanjutnya melaju ke babak perempat final sebagai juara Grup A, kemudian diikuti Fukushima/Hirota di posisi kedua. Sementara wakil Malaysia Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean di urutan ketiga dan pasangan Inggris Chloe Birch/Lauren Smith finis keempat.

Baca juga: Minions telan kekalahan pertama di fase penyisihan Grup A dari Taiwan
Baca juga: The Daddies juarai Grup D menuju perempat final Olimpiade Tokyo
Baca juga: Praveen/Melati bertemu unggulan teratas di perempat final Olimpiade


Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021