Memang kendala kita yang utamanya itu karena kondisinya lagi pandemi
Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso mengatakan perkembangan di DKI Jakarta dewasa ini sudah berjalan sesuai rancangan konsep yang disusun di masa pemerintahannya.

"Ya saya melihatnya terus berlanjut lah, saya kan hanya memulai dan membuat konsep," ujar Sutiyoso saat diwawancarai ANTARA di sela-sela pelaksanaan vaksinasi NasDem di Gelanggang Olah Raga Jakarta Utara, Rabu.

Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos itu, setiap zaman pasti memiliki tantangannya masing-masing. Masing-masing Gubernur yang memimpin daerah pun pasti mempunyai situasi dan kondisi yang beda yang dihadapi dan mempunyai pemecahan masalahnya masing-masing.

Baca juga: Sutiyoso dapat penghargaan Kosala Jayakarta

Ia mengatakan selama memimpin DKI Jakarta, masalah yang perlu fokus ditanganinya adalah bagaimana menjaga demokrasi dari potensi kerusuhan pascareformasi Tahun 1998.

"Sekarang kalau anda tanyakan Anies (Baswedan), pasti dia fokusnya ke pandemi, kan? Tidak ada pikiran yang lain dia. Saya dulu adalah mengatasi kerusuhan. Bagaimana agar masyarakat berdemokrasi yang baik," kata Bang Yos.

Selain itu, ia juga membuat konsep transportasi massal di Jakarta, dimana salah satu yang ditangani sendiri adalah TransJakarta (Busway).

"Yang kami mulai tentu saja tidak membutuhkan investasi karena waktu itu mendatangkan investasi begitu sulitnya, kan? Jadi karena itu, transportasi Busway lah yang saya dahulukan dan bisa saya tangani sendiri," kata Bang Yos.

Baca juga: Jenguk Wiranto, Sutiyoso: Sudah bisa guyon

Ia bersyukur, Gubernur DKI Jakarta selanjutnya masih melanjutkan pembangunan transportasi massal di Ibu Kota dengan mengacu pada konsep yang pernah dirancang dahulu.

"Adapun itu dilanjutkan oleh Gubernur yang berikutnya, makanya ada Moda Raya Terpadu, Lintas Raya Terpadu," kata Sutiyoso.

Meskipun ia mengakui, satu-dua konsep yang dulu pernah ada masih belum terlaksana dan belum dapat beroperasi hingga kini. Seperti monorel yang saat ini baru sampai pendirian tiang-tiang penyangganya saja.

"Memang belum selesai semuanya, belum beroperasi. Tetapi, sudah mengacu pada program dan rencana makro yang kami bikin dulu. Ya begitulah," kata Sutiyoso.

Lama tak kelihatan di Tanjung Priok, saat ini Sutiyoso kembali berkunjung ke sana untuk meninjau vaksinasi COVID-19 yang dilaksanakan oleh Partai NasDem sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Partai.

Ketika ditanya oleh wartawan tentang komentarnya terkait Tanjung Priok, Bang Yos menghindar untuk menjawabnya sembari tertawa kecil. Ia mengatakan masih perlu memahami kondisi dan situasi Tanjung Priok lebih mendalam, karena sudah jarang keluar rumah sejak adanya pandemi COVID-19.

Baca juga: Bang Yos: Bodetabek hanya dapat racunnya jika gabung Jakarta

"Ya aku perlu lihat lagi lebih mendalam ya (Tanjung Priok) seperti apa. Memang kendala kita yang utamanya itu karena kondisinya lagi pandemi ini kan? Kita lagi PPKM, jadi mau keluar kami perlu berpikir banyak. Apalagi saya ini sudah kelompok rentan," katanya.

Ia mengaku bersyukur banyak anak muda di Jakarta Utara yang mampu bekerja secara sungguh-sungguh, tidak melihat apa golongan, apa partainya, tapi mau turun langsung membantu masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19 lewat program vaksinasi.

"Vaksinasi program yang amat penting sekali," kata Bang Yos.

Ia pun cukup puas ketika melihat animo masyarakat cukup besar dalam mengikuti vaksinasi yang digagas oleh Partai NasDem itu. Oleh karena itu ketika nanti target 100.000 orang mendapat vaksinasi bisa tercapai, ia ingin NasDem berkonsolidasi lagi dengan seluruh pihak untuk memikirkan lagi langkah yang akan diambil berikutnya.

"Dan tidak bisa kita harapkan cepat dengan hanya mengandalkan pemerintah. Jadi semua pihak individu organisasi mari kita berbuat sesuatu untuk mempercepat vaksinasi," katanya.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021