Kondisi di Sumatera
​​​​​​​
Sejumlah tenaga kesehatan mendorong peti mati berisi jenazah dokter Oki Alfin yang meninggal akibat COVID-19, di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/9/2020). Almarhum dokter Oki terpapar SARS-CoV-2 dari pasien yang dirawatnya di Puskesmas Gunung Sahilan 1 Kabupaten Kampar dan kemudian turut menularkan virus ke isterinya. ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj.


Jumlah kematian dokter di wilayah Sumatera mencatatkan angka yang bahkan menembus angka 10. Ketua IDI wilayah Aceh, dr. Safrizal Rahman menuturkan sebanyak 10 orang dokter meninggal dunia hingga Rabu ini.

Dari jumlah ini, sebanyak 41 orang dokter di antaranya masih melakukan isolasi mandiri dan lima orang menjalani perawatan. Sementara itu, untuk total kasus, tercatat 22.104 kasus terkonfirmasi hingga 27 Juli 2021.

"Sampai saat ini, Alhamdulillah IDI Aceh terus melakukan upaya advokasi kepada anggota untuk terus menjaga kesehatan. Untuk Aceh sendiri, tenaga kesehatan, upaya yang dilakukan pemerintah mendukung supaya mereka terjaga kesehatannya luar biasa," kata Safrizal.

"Kami masih dalam kondisi siap berhadapan dengan COVID-19, walaupun yang paling dibutuhkan patisipasi masyarakat," kata Safrizal.

Angka kematian dokter yang juga relatif tinggi tercatat di Kepulauan Riau. Dr. Rusdani dari IDI Kepulauan Riau mengonfirmasi kasus kematian dokter mencapai 7 orang hingga saat ini. Dari jumlah itu, salah satu dokter berada dalam kondisi hamil 8 bulan. Sementara itu, total kasus dokter yang terkonfirmasi positif mencapai 167 orang.

Di Jambi, Ketua satgas COVID-19 IDI wilayah jambi, dr. Nirwan satria mencatat sudah sebanyak tiga orang dokter spesialis (bedah, saraf dan ortopedi) yang meninggal dunia dari total 90 orang dokter yang terkonfirmasi positif COVID-19 hingga Rabu ini.

Dia juga mencatat jumlah kasus yang naik yang terus tembus pada angka 200 sejak 18 Juli hingga beberapa hari setelahnya. Menurut Nirwan, angka kasus bahkan pernah mencapai 442 dari yang sebelumnya bahkan tak sampai 100 kasus.

Tak hanya dari jumlah kasus, Nirwan juga mengonfirmasi masuknya varian Delta Plus di wilayah kerjanya, yang diketahui cepat menular ketimbang virus aslinya.

Sebagai salah satu langkah mendeteksi dini kasus sekaligus membantu melindungi tenaga kesehatan di sana, pihak IDI setempat bekerja sama dengan laboratorium pusat diagnostik di Universitas Andalas, Padang rutin melakukan swab.

"Persiapan kami, mengedukasi kami semua bagaimana melindungi diri masing-masing dengan mengenakan masker yang benar, menjaga jarak, menjaga mata, hidung dan mata dari paparan," tutur Nirwan.

Di Sumatera Selatan, perwakilan IDI setempat, Dr. Trisnawarman menyebut sebanyak 3 orang dokter meninggal dunia dari 154 orang yang terkonfirmasi positif hingga hari ini. Sementara angka keterisian ICU, sudah mencapai angka 88 persen khusus di wilayah Palembang.

"Kemarin 1020 kasusnya. Memang fluktuatif, kadang meningkat kadang turun, mungkin karena terkait pemeriksaan sampel-nya. Sampel kadang-kadang menumpuk belum diperiksa sehingga hasilnya di hari berikutnya lebih tinggi," kata dia.

Trisnawan mengatakan, demi mengantisipasi pasien yang tertolak di rumah sakit, maka sejumlah tempat seperti wisma atlet dan asrama haji disiapkan sebagai tempat isolasi pasien bergejala ringan.

Baca juga: IDI: jangan longgarkan PPKM di DKI Jakarta

Baca juga: Satu dokter di Lampung gugur akibat terinfeksi COVID-19

Baca juga: Tim Mitigasi IDI bersama Anak Bangsa Peduli bantu tenaga kesehatan

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021