Di masa pandemi penelitian sosial ekonomi diperlukan untuk membantu pemerintah memahami perilaku aktor dalam perekonomian yang terdisrupsi dengan adanya pandemi COVID-19,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan penelitian ilmu sosial membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan karena dapat menjadi landasan yang tepat di tengah krisis pandemi COVID-19.

“Ilmu sosial penting untuk memberi alasan yang tepat dan mencegah masyarakat tidak panik dalam menghadapi krisis ini,” katanya di Jakarta, Rabu.

Airlangga mengatakan masyarakat harus dapat merespons dan mempunyai rekomendasi yang tepat untuk mencegah kepanikan dalam menghadapi pandemi sehingga ilmu sosial berperan memfasilitasi kondisi tersebut.

Ia memastikan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi di Indonesia akan terus diakselerasi dengan memanfaatkan hasil riset dan inovasi termasuk riset sosial.

Tak hanya itu, peran berbagai stakeholder juga sangat diperlukan untuk mendorong Indonesia agar mampu keluar dari pandemi dan meraih pemulihan ekonomi dengan lebih cepat.

Ia menegaskan pemerintah selalu merumuskan kebijakan yang berbasis pada research based policy dengan mengutamakan dari berbagai riset dan inovasi agar implementasinya lebih efektif.

“Di masa pandemi penelitian sosial ekonomi diperlukan untuk membantu pemerintah memahami perilaku aktor dalam perekonomian yang terdisrupsi dengan adanya pandemi COVID-19,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Akademik Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Nasional Suryono Efendi menambahkan keberadaan akademisi dan peneliti sangat dibutuhkan di masa pandemi saat ini.

Menurutnya, hasil kajian serta penelitian yang ilmiah dan mendalam tentang COVID-19 dapat dijadikan referensi sekaligus pertimbangan bagi masyarakat maupun pemerintah untuk mengatasi masalah.

Baca juga: Menko Airlangga: 21,2 juta dosis bahan baku Sinovac masuk Indonesia
Baca juga: Kemenkeu: Tingkat vaksinasi rendah pengaruhi pemulihan ekonomi
Baca juga: CORE proyeksikan perekonomian tetap tumbuh positif pada 2021

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021