Cirebon (ANTARA News) - Ratusan rumah di Desa Luwungkencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon rusak diterjang angin puting beliung, Kamis petang.

Kerusakan sebagian besar terjadi pada atap rumah karena tertiup angin dan sebagian tertimpa pohon tumbang. Selain rumah, angin puting beliung juga menyapu puluhan lapak pedagang kaki lima serta menumbangkan pohon-pohon besar di desa tersebut.

Kepala Desa (Kuwu) Luwungkencana, Ropidin, mengatakan bahwa bencana angin puting beliung melanda dua blok di desanya yaitu Blok Gebangsari dan Blok Kertawinangun.

"Sebagian besar rumah mengalami kerusakan pada atapnya karena terbawa terbang tiupan angin puting beliung. Tujuh rumah yang rusak parah akibat tertimpa pohon tumbang yaitu milik Parjo, Karna, Agus, Kastikem dan Kaminah," kata Ropidin saat dihubungi melalui telepon.

Dijelaskan Ropidin, musibah angin puting beliung terjadi pada pukul 17.30 WIB pada saat hujan deras yang disertai angin kencang.

"Awalnya hanya hujan deras yang disertai angin agak kencang melanda desa. Namun tiba-tiba angin dengan kekuatan besar dan berputar datang hingga menerbangkan atap rumah warga. Meskipun kejadiannya hanya sebentar, namun dampaknya sangat luar biasa. Warga panik semua," katanya.

Puting beliung yang merobohkan pohon dan menimpa jaringan kabel listrik hingga putus. Akibatnya, saat ini kondisi desa gelap gulita sehingga warga terpaksa mendapat penerangan dari lampu tempel dan lilin saja.

Dikatakan Ropidin, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut namun kerusakan yang dialami warga menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara itu Kapolsek Susukan AKP Supriyadi mengatakan, terputusnya aliran listrik hingga saat ini membuat pihaknya harus berjaga-jaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami mengerahkan anggota untuk berjaga-jaga mengamankan lokasi bencana dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami juga bersama anggota Koramil turut serta membantu masyarakat bergotong royong membersihkan pohon-pohon tumbang yang melintang di jalan," kata Supriyadi.  (ANT-059/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010