London (ANTARA News) - Para peneliti menemukan bahwa anak-anak memiliki risiko 180 persen lebih besar terkena alergi bila mereka terpapar kimia yang disebut "propylene glycol dan glycol ethers" (PGE) di kamar tidur mereka.

Unsur-unsur kimia itu terdapat dalam cat dinding dan cairan pembersih.

Penemuan itu berdasarkan penelitian para peneliti dari Karlstad University di Swedia, seperti dikutip Daily Mail.

"Penelitian menunjukkan untuk pertama kali bahwa konsentrasi PGE, "propylene glycol" dan "glycol ether," dalam udara kamar tidur terkait dengan peningkatan risiko terkena asma, rinitis dan eksim pada anak-anak," kata profesor Carl-Gustaf Bornehag.

"Peningkatan risiko bervariasi antara 50 dan 180 persen. Juga ditemukan bahwa konsentrasi lebih tinggi PGE dalam udara di dalam ruangan terhubung dengan antibodi (Immunoglobulin E atau IgE) anak-anak terhadap alergen seperti kucing, anjing dan serbuk sari.

Analisis kami juga mengungkapkan bahwa penggunaan cat berbasis air dalam rumah, sebagaimana pembersih berbasis air, terhubung dengan konsentrasi PGE yang lebih tinggi dalam udara kamar tidur."

Unsur-unsur kimia juga bisa ditemukan dalam beberapa mainan plastik dan kemasan.

Para peneliti mempelajari 198 anak prasekolah yang menderita asma dan alergi bersama 202 anak sehat di Varmland, Swedia.

Sampel udara diambil dari kamar tidur anak-anak dan delapan kelompok unsur yang mudah menguap dianalisis.

Anak-anak kemudian diperiksa oleh dokter saat orang tua mereka mengisi kuesioner mengenai kesehatan dan gaya hidup keluarga.

"Kami sebelumnya sudah menunjukkan bahwa ftalat dari PVD (Polyvinylidene chloride) ringan bisa berhubungan dengan kondisi alergi pada anak-anak. Saat ini kami fokus pada PGE. Diantara Unsur-unsur yang diidentifikasi adalah unsur-unsur yang diduga mengganggu hormon, yang juga kasus mengenai ftalat yang kita pelajari sebelumnya," kata profesor Bornehag.

Para ilmuwan mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meneliti bagaimana paparan kimia pada anak-anak bisa berkontribusi pada kondisi kronis.

"Penemuan kami sekali lagi meningkatkan pertanyaan pada aspek yang terkait dengan kesehatan dari penggunaan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya saat paparan dalam linkungan rumah, sejak anak-anak kecil dan perempuan hamil menghabiskan waktu mereka di sana dan ada banyak petunjuk bahwa mengekspos janin dan bayi kemungkinan lebih berisiko," kata profesor Bornehag.
(ENY/A024)


Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010