Palu (ANTARA News) - Dua korban ledakan bom di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menerima bantuan kaki palsu dari Sugeng Siswoyudono yang bernaung di Yayasan Kick Andy.

Kaki palsu itu diterima Aris Maripi dan istrinya Yulianti Sanda di rumahnya, Jumat.

Aris yang bekerja di perusahaan swasta mengalami putus kaki kanan hingga sebatas lutut, sedangkan istrinya mengalami luka serupa di kaki kirinya.

Pasangan suami-istri ini mengalami putus kaki pada saat terjadi ledakan bom di pasar daging Maesa pada Desember 2005. Tragedi itu menewaskan delapan orang dan 51 orang lainnya luka-luka.

Aris dan Yulianti sebenarnya sudah menggunakan kaki palsu sejak empat tahun lalu.

Karena merasa tidak nyaman, akhirnya Aris menghubungi Yayasan Kick Andy untuk meminta bantuan dibuatkan kaki palsu yang nyaman dan enak digunakan berjalan.

"Kaki palsu yang lama tidak lentur sehingga masih kesulitan untuk berjalan," kata Aris.

Aris yang sudah mencoba menggunakan kaki buatan Sugeng beberapa menit, mengaku nyaman saat berjalan terutama di tanjakan.

Sebelumnya, dia harus mengangkat kaki kanannya agak tinggi karena kaki palsunya tidak mempunyai engsel di mata kaki.

"Lumayan enak," kata Aris yang baru mencoba berjalan di tanjakan di depan rumahnya di Jalan Anoa, Kecamatan Palu Selatan.

Sementara, Yulianti Sanda belum menemui kecocokan terhadap kaki barunya.

Kaki buatan Sugeng itu masih terlalu pendek sehingga belum bisa digunakan secara maksimal.

"Masih kurang tinggi beberapa centimeter lagi," kata Yulianti usai mencoba kaki buatan Sugeng.

Mendengar itu, Sugeng segera membenahi kaki palsu buatannya dengan menambah kayu seukuran pergelangan kaki dengan panjang sekitar 3 cm.

Usai memberikan bantuan kaki palsu kepada warga Palu, Sugeng dan seorang rekannya akan terbang ke Aceh guna membantu korban putus kaki akibat bencana tsunami.

Saat ini Sugeng dan Yayasan Kick Andy telah memberikan bantuan kaki palsu sebanyak 1.001 buah kepada penderita cacat di seluruh Indonesia.
(T.R026/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010