Jakarta (ANTARA News) - Film lanjutan, khususnya horor, banyak yang tak sesukses film pertamanya. Ceritanya kadang terlalu "maksa" dan tak seseram film pertama.

Keadaan tersebut tak berlaku untuk Paranormal Activity 2. Claudia Puig dari USA TODAY menulis bahwa film horor tersebut justru lebih ngeri dari pada yang pertama.

Film thriller tentang roh jahat ini menurut USA TODAY bisa membuat penontonnya benar-benar ketakutan dan menjerit.

Dalam Paranormal Activity 2, kekuatan alam gaib itu hinggap di Kristi (Sprague Grayden), suaminya, Daniel (Brian Boland), anak remaja mereka Ali (Molly Efraim), bayi Hunter, pengasuhnya, Martine (Vivis) , dan anjing herder mereka, Abby. Kristi adalah saudara Katie, tokoh di film pertama.

Jika film pertama cuma butuh 2 pemeran utama yaitu suami-istri, Paranormal Activity 2 menghadirkan satu keluarga lengkap dengan pengasuh bayi dan anjing peliharaan mereka.

Kalau di film pertama yang digunakan adalah "handycam" si suami, dalam film ini kamera lainnya adalah CCTV yang dipasang di suatu rumah yang punya enam kamar di daerah pinggiran Ohio.

Teror dari film karya Tod Williams ini bangun tanpa henti dari sesuatu yang mengganggu dan menyeramkan tapi tak bisa dijelaskan.

Kejadian-kejadian aneh dan menyeramkan di rumah itu memang sudah tipikal film horor, lampu yang nyala-padam sendiri, pintu yang membuka-tutup sendiri, lalu benda-benda yang mulai menganggu.

Dalam skenario yang disusun Michael R. Perry, benda-benda rumah jadi tampak menakutkan. Alat pemantau bayi jadi mengganggu, panci dan wajan seolah mengancam dan selang filter kolam renang seolah jadi ular yang dirasuki iblis.

Sama seperti film pendahulunya, adegan diambil berdasarkan urutan kejadian-kejadian aneh pada malam. Kini, roh jahat dalam film tersebut mengincar si bayi.

Paranormal Activity 2 masih memanfaatkan rasa takut kita terhadap malam hari. Plot film ini merupakan prequel dari Paranormal Activity buatan tahun 2009.

Pengambilan gambar juga banyak dilakukan dengan handheld seperti film pertama. Bedanya, jika film pertama diproduksi secara indie dan menghabiskan hanya 15 ribu dolar, film terbaru itu punya anggaran jutaan dolar.

Budget sebesar itu digunakan untuk computer graphics dan menghasilkan suasana dan suara-suara seram yang makin seram seperti bunyi debar, bantingan pintu, dan nada-nada aneh dari mainan anak.

"Film ini tak seperti Blair Witch 2 yang cuma hebat gembar-gembor publikasinya. Pokoknya, setelah nonton film ini, anda tak akan santai lagi kalau buka pintu lemari," tulis USA TODAY.
(A038/A038/BRT)

Pewarta: Aditia Maruli Radja
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010