London (ANTARA News) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) London, Inggris, memberikan layanan konsultasi bagi mahasiswa RI yang baru tiba di kawasan itu di tengah pertemuan akbar Keluarga Besar Islam Britania Raya (KIBAR).

Konsultasi, termasuk mengurus surat lapor diri dan pelayanan lainnya, tersebut berlangsung di antara kehadiran sekira 200 anggota KIBAR yang menghadiri acara "Autumn Gathering" di Newcastle, Inggris, ujar panitia, Dono Widiatmoko, kepada koresponden ANTARA News di London, Senin.

Dikatakannya , pertemuan keluarga besar Muslim yang datang dari berbagai daerah di Inggris, seperti London, Bristol, Manchester, Glasgow, Aberdeen, Leeds, Nottingham, dan Durham itu diisi pula ceramah Ustadz Mohammad Fauzil Adhim dari Yogyakarta yang diundang KIBAR.

Ustadz Adhim menyampaikan ceramah tentang peran keluarga dalam membangun peradaban Islam.

Minister Counsellor KBRI London, Dwi Kurnia Indrana Miftach, bersama staf memberikan pelayanan bagi para pelajar Indonesia untuk melaporkan atau daftar diri yang harus dilakukan bagi warga Indonesia yang ada di Inggris.

Aktivis KIBAR, seperti Nanung Danar-Dono yang sedang menempuh pendidikan doktoral di Glasgow dalam bidang peternakan, dalam acara itu menyampaikan telaah ilmiah penyembelihan hewan dan hukuman mati.

Ketua KIBAR, Yosritzal, yang saat ini sedang menempuh pendidikan S3 di bidang teknik sipil mengharapkan kegiatan tersebut tidak hanya menjadi sarana penguat akidah dan penambah ilmu, namun juga bisa sebagai sarana penambah jalinan silaturahmi di antara warga muslim Indonesia di Inggris Raya.

Beberapa organisasi penderma Inggris yang bergerak dalam kegiatan sosial di Indonesia, seperti Indonesian Humanitarian and Social Aid Network (IHSAN) dan Chariot for Children turut menyampaikan kegiatannya mereka di Indonesiasekaligus pengumpulan dana untuk kegiatan bagi masyarakat di Indonesia.

Acara itu juga menyelenggarakan beberapa kegiatan khusus untuk orangtua dan anak, seperti lomba foto anak, dan lomba kreativitas anak dalam memanfaatkan barang-barang bekas.

Ketua KIBAR periode 2004-2005, Bernardi Pranggono, yang saat ini mengikuti program pasca-doktoral di University of Leeds menjelaskan bahwa  banyak warga muslim Indonesia di Inggris Raya menantikan acara tersebut.

Indah Morgan selaku pengunjung mengakui  acara KIBAR Gathering menjadi ajang berkumpulnya para mahasiswa, yang juga diisi dengan tausyiah layaknya yang disampaikan Ketua Muslimah Nahdlatul Ulama (NU) di Inggris, Afratul Fadhiah.

Indah Morgan mengatakan, kali ini setelah shalat tahajud diadakan Tausyah yang bertemakan mentoxinkan hati atau membersih hati .

Perempuan bersuamikan dosen warga negara Australia yang mengajar di Nottingham itu menambahkan, cara membersihkan hati yang diselenggarakan di tengah acara KIBAR tersebut juga untuk mencari ridha Allah.
(U.ZG/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010