Jakarta (ANTARA) - Sprinter Belarusia yang terlibat konflik dengan otoritas olahraga negaranya di tengah Olimpiade Tokyo 2020, mendapat visa kemanusiaan dari Polandia dan akan bertolak ke Warsawa pada Rabu (4/8).

Krystsina Tsimanouskaya awalnya diperintahkan pulang oleh ofisial kontingen Belarusia, tetapi ia menolak masuk ke dalam penerbangan di Bandara Haneda dan mengungsikan diri ke Kedutaan Besar Polandia di Tokyo.

Tsimanouskaya menduga pemaksaan dirinya untuk pulang ke negaranya lebih awal dari jadwal berkaitan dengan kritik yang ia lontarkan kepada staf pelatih tim atletik Belarusia.

Baca juga: Jasmine Camacho dari Puerto Rico raih emas lari 100 meter gawang putri
Baca juga: IOC: Sprinter Belarusia sudah ditangani pihak berwenang


"Dia akan terbang dari Tokyo, penerbangan langsung ke Warsawa pada 4 Agustus, dua hari lagi," kata Ketua Yayasan Solidaritas Olahraga Belarusia, Aleksandr Opeykin, dilansir Reuters, Selasa dini hari WIB.

"Dia sudah menerima tawaran dari Kementerian Luar Negeri Polandia untuk meminta bantuan internasional, prosedurnya sudah diikuti dan dia mendapat visa Polandia hari ini," ujarnya menambahkan.

Sumber Reuters di yayasan tersebut, yang kerap menangani atlet-atlet yang dipenjarakan atau disingkirkan karena pandangan politik, menyebut Tsimanouskaya berencana untuk meminta suaka kepada Jerman atau Austria pada Senin.

"Dia atlet muda, sukses dan tentunya ingin melanjutkan kariernya, jadi dia butuh bantuan untuk bisa berlatih dan berkembang," kata Opeykin.

Baca juga: IOC selidiki gerakan yang digunakan atlet AS Saunders di podium
Baca juga: Mutaz Barshim dan Tamberi berbagi emas lompat tinggi Olimpiade Tokyo


Tsimanouskaya tiba di Kedubes Polandia di Tokyo pada Senin dan Wakil Menteri Luar Negeri Polandia Pawel Jablonski mengonfirmasi negaranya telah menerbitkan visa kemanusiaan untuk yang bersangkutan.

"Saya bisa mengonfirmasi bahwa kami akan memenuhi kebutuhan mendasarnya di Polandia, bila mana ia ingin menggunakan hak tersebut," kata Jablonski.

Atlet berusia 24 tahun itu sedianya bertanding dalam lari nomor 200m putri pada Senin, tetapi sehari sebelumnya mengungkapkan dia dibawa ke Bandara Haneda untuk diterbangkan pulang ke Belarusia, perintah yang juga ia tolak.

Uni Eropa menyambut baik keputusan Polandia menerbitkan visa untuk Tsimanouskaya sembari mengecam tindakan percobaan pemulangan paksa sang atlet dan menyebutnya sebagai bukti lebih lanjut akan "represi brutal" Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Baca juga: Rekor dunia lompat jangkit putri patah di Tokyo setelah 26 tahun
Baca juga: Klasemen medali Olimpiade: Indonesia naik posisi 35, China memimpin

 

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021