New York (ANTARA) - Saham-saham AS berakhir beragam pada Rabu (Kamis WIB) karena data pekerja sektor swasta negara itu lebih lemah dari perkiraan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 323,73 poin, atau 0,92 persen, menjadi 34.792,67. Indeks S&P 500 turun 20,49 poin atau 0,46 persen menjadi 4.402,66. Indeks Komposit Nasdaq naik 19,24 poin atau 0,13 persen menjadi 14.780,53.

Sembilan dari 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di zona merah, dengan penurunan tertinggi pada sektor energi sebesar  2,93 persen. Sedangkan sektor layanan komunikasi dan teknologi naik tipis.

Saham perusahaan China yang tercatat di bursa AS sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi dengan enam dari 10 saham teratas menurut bobotnya di indeks S&P U.S. Listed China 50 ditutup dengan catatan optimis.

Perusahaan swasta di Amerika Serikat menambahkan 330.000 pekerjaan pada bulan Juli, perusahaan data penggajian Automatic Data Processing (ADP) melaporkan Rabu. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan kenaikan 653.000.

"Data penggajian Juli melaporkan perlambatan yang ditandai dari laju pertumbuhan pekerjaan kuartal kedua," kata Nela Richardson, kepala ekonom di ADP.

"Hambatan dalam perekrutan terus menahan kenaikan yang lebih kuat, terutama mengingat kekhawatiran COVID-19 baru yang terkait dengan virus yang lebih menular," kata Richardson.

Laporan ADP dua hari sebelum laporan ketenagakerjaan bulanan penting yang akan dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja, yang mencakup data ketenagakerjaan dari sektor swasta dan pemerintah.

Di tempat lain, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks manajer pembelian jasa (PMI) AS tercatat 64,1 persen pada Juli, naik dari data Juni sebesar 60,1 persen.
Baca juga: Wall Street dibuka jatuh, tertekan data pekerja AS yang mengecewakan

Pewarta: Biqwanto Situmorang
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021