Jakarta (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menilai usaha penjualan daging beku menjadi peluang bisnis saat pandemi COVID-19 karena mulai ada peningkatan permintaan dari rumah tangga.

Baca juga: Daging ayam dijual Rp31.000/kg dalam operasi pasar di Jakarta dan sekitarnya

“Selama masa 1,5 tahun mengalami pandemi, terjadi kenaikan 1,17 persen keinginan masyarakat berbelanja pangan beku,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam diskusi peluang “reseller” daging ayam di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan data sebanyak 1,17 persen dari jumlah rumah tangga di DKI Jakarta yang mencapai 2.775.900 itu memiliki minat membeli bahan pangan beku saat pandemi salah satunya untuk komoditas daging ayam.

Untuk itu, ia mengharapkan pelaku usaha mikro kecil (UMK) di Jakarta khususnya binaan Dinas KPKP untuk mencermati peluang bisnis tersebut.

Saat ini, lanjut dia, Dinas KPKP Jakarta memiliki sekitar 18.700 binaan yang terbagi menjadi tiga bagian usaha, yakni budi daya, olahan, dan sarana prasarana serta saat ini yang berpotensi adalah bisnis “reseller”.
​​​
Baca juga: Anggota DPRD DKI: Peternakan sapi perkotaan masih prospektif

“Pokoknya bagaimana caranya kami untuk membantu pertumbuhan ekonomi karena tidak dipungkiri dengan pandemi ada masyarakat yang kehilangan pekerjaan,” imbuhnya.

Untuk itu, dalam kesempatan diskusi dengan para wirausaha Jakarta atau Jakpreneur itu, Dinas KPKP Jakarta juga mendatangkan salah satu pelaku usaha Pemotongan Ayam Rawa Kepiting William Darma Saputra.

Dengan begitu, diharapkan diskusi tersebut menjadi ajang pertemuan antara calon wirausaha mikro kecil dengan pelaku usaha.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas KPKP DKI Jakarta Renova Ida Siahaan menjelaskan di DKI terdapat sembilan rumah pemotongan hewan (RPH), sebanyak enam di antaranya adalah RPH Unggas.

RPH Unggas, lanjut dia, dilaksanakan dengan mekanisme ASUH yakni aman, sehat, utuh dan halal.

“Kalau ambil daging ayam ASUH dari RPH itu benar-benar terjamin kualitasnya karena sudah melalui proses sedemikian rupa, diawasi dokter hewan jadi memang kualitas daging sudah bagus,” katanya.

Baca juga: Pemprov DKI jamin ikan bandeng di Rawa Belong bebas formalin

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021