Jadi sodetan itu tinggal 600 meter lagi kurangnya, kita targetkan dengan Kementerian PUPR dan diharapkan selesai di tahun 2022
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan proyek pembangunan Sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur bisa rampung pada kuartal ketiga tahun 2022.

Proyek tersebut merupakan bagian dari rencana induk (master plan) pengendalian banjir Jakarta sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat untuk mengendalikan banjir mulai dari hulu hingga di hilir.

"Jadi sodetan itu tinggal 600 meter lagi kurangnya, kita targetkan dengan Kementerian PUPR dan diharapkan selesai di tahun 2022 di kuartal ketiga, jadi lebih cepat dari target sebelumnya," kata Luhut saat meninjau pembangunan Sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, Rabu (4/8), seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Turut hadir dalam peninjauan itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar.

Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane saat ini akan memulai lanjutan pembangunan sodetan dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.


Baca juga: Kementerian PUPR lanjutkan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung


Di wilayah hulu sedang dibangun Bendungan Ciawi yang direncanakan memiliki volume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas genangan 39,40 hektare dengan biaya pembangunan sebesar Rp798,7 miliar.

Bendungan ini didesain untuk mengurangi debit banjir yang masuk ke Jakarta dengan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung.

Terbangunnya Bendungan Ciawi akan mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik. Sedangkan progres pembangunan Bendungan Ciawi saat ini mencapai 79 persen.

Selain Bendungan Ciawi, juga dibangun Bendungan Sukamahi dengan volume tampung sebesar 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektare. Terbangunnya Bendungan Sukamahi akan mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik per detik dan saat ini progresnya telah mencapai 81,083 persen.

Ada pun di wilayah hilir Jakarta dilakukan normalisasi Sungai Ciliwung. BBWS Ciliwung Cisadane Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan penambahan pintu air Manggarai dan Karet, serta saat ini akan dilanjutkan dengan penyelesaian pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur.


Baca juga: Menteri PUPR: Sodetan Ciliwung signifikan kurangi debit air

Konstruksi Sodetan ini berlokasi Kotamadya Jakarta Timur, Kecamatan Jatinegara, di mana awal Sodetan di kali Ciliwung kelurahan Bidara Cina, akhir Sodetan di kali Cipinang atau Kanal Banjir Timur kelurahan Cipinang Besar Selatan.

Sodetan Sungai Ciliwung ke KBT, terdiri dari tiga bangunan utama, yaitu Inlet, terowongan pembawa dan Outlet, dan direncanakan akan mengalirkan debit banjir dari sungai Ciliwung sebesar 60,00 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur.

Debit banjir di Pintu Air Manggarai dengan dibangunnya Bendungan Ciawi (Cipayung) dan Bendungan Sukamahi adalah 577,05 meter kubik per detik, bila dikurangi dengan debit yang dialirkan ke Sodetan Kanal Banjir Timur 60,00 meter kubik per detik maka debit di Pintu Air Manggarai sebesar 517,05 meter kubik per detik, atau sekitar 11,9 persen serta dengan pergeseran waktu puncak banjir kira-kira 2 jam.


Baca juga: "Vetiver" dipilih Jokowi cegah banjir di kawasan hulu

Baca juga: Presiden perintahkan lanjutkan pembangunan pencegah banjir DKI Jakarta

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021