Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta memesan 100.000 masker ke Jakarta untuk kemudian dibagikan ke masyarakat mengingat adanya debu vulkanik letusan Gunung Merapi yang menutupi Kota Yogyakarta.

"Stok masker sampai Jawa Tengah terbatas. Sekarang saya sedang memesan 100 ribu masker dari Jakarta dan mudah-mudahan siang ini secara bertahap bisa dikirim ke Yogyakarta," kata Wali Kota Yogyakarta, Herry Zudianto melalui pesan singkat telepon selular di Yogyakarta, Sabtu.

Selain itu, Wali Kota Herry Zudianto juga berharap agar seluruh masker yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dapat dibagikan ke wilayah.

Sementara itu, Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Ferry Edi Sunantyo mengatakan bahwa Dinas Kesehatan membagikan masker gratis kepada masyarakat melalui pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di wilayah tersebut.

"Untuk menghindari penyalahgunaan dari masyarakat, maka pemberian masker dikoordinasikan melalui RT atau RW yang mengambil langsung di puskesmas," kata Ferry.

Ferry Edi Sunantyo mengatakan, Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah mendapat instruksi dari Kepala Dinas Kesehatan dan kini telah mendistribusikan lebih dari 20.000 masker ke puskesmas-puskesmas di Kota Yogyakarta.

"Masker ini gratis, masyarakat tinggal mengambilnya di puskesmas," lanjut dia.

Sementara itu, salah seorang warga Kota Yogyakarta, Johan, mengatakan sempat kesulitan memperoleh masker, namun akhirnya mampu membeli masker di apotek ketiga yang didatanginya.

"Pembelian pun dibatasi, hanya bisa 10 masker dengan harga Rp15.000," lanjutnya.

Selain meminta masyarakat untuk menggunakan masker saat melakukan kegiatan di luar ruang, Pemerintah Kota Yogyakarta juga meminta kepada masyarakat yang tidak memiliki kepentingan untuk tidak keluar rumah.

Dan bagi penjaja makanan, harus benar-benar menutup dagangannya dengan baik sehingga tidak terkena debu vulkanik karena dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan.

Letusan Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 00.50 WIB membuat seluruh Kota Yogyakarta ditutupi debu vulkanik.
(E013/B/A011)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010