Valentino Rossi mengangkat salah satu trofi MotoGP yang ia miliki setelah finis ketiga di ajang balap virtual MotoGP di Sirkuit Misano virtual, Minggu. (MotoGP.com)

Rossi juga harus siap kehilangan kesibukan di paddock dan bercengkerama dengan para mekanik dan anggota tim sepanjang akhir pekan balapan.

"Kemudian juga pada Minggu pagi dua jam sebelum balapan. Itu sesuatu yang tidak nyaman, karena kalian takut, ini emosinya," Rossi menambahkan.

Yamaha menyebut Rossi sebagai legenda hidup dan sosok GOAT (Terbaik Sepanjang Masa) dalam pernyataan resminya.

Meski tidak akan lagi berada di grid, nama Valentino Rossi akan tetap meramaikan MotoGP lewat tim VR46 yang akan turun di kelas premier pada musim depan menggunakan mesin Ducati.

Baca juga: Ducati hampir capai kesepakatan dengan VR46

Luca Marini disiapkan sebagai salah satu pebalap tim VR46 dan pihak sponsor ingin sekali memasangkan Rossi dengan adik tirinya itu musim depan, tapi keputusan sudah bulat.

"Ini keputusan yang sulit tapi saya rasa pada akhirnya di semua olahraga, hasil membuat perbedaan. Pada akhirnya ini jalan yang terbaik," kata Rossi yang juga mengaku sedih tak bisa meraih gelar juara dunia untuk kesepuluh kalinya.

Pensiun dari MotoGP bukan akhir segalanya bagi Rossi karena ia masih memiliki semangat membalap yang masih tinggi.

Pernah menjalani beberapa tes dengan tim Formula 1 Ferrari antara 2004-2010 dan turun di kejuaraan reli, Rossi kini melirik kompetisi roda empat seperti GT3 atau Le Mans Series.

Baca juga: Valentino Rossi pensiun, ini deretan warisannya di balap MotoGP
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021