Valentino Rossi disambut para penggemar ketika pulang kampung ke Tavullia, Italia. ANTARA/Twitter.com/YamahaMotoGP/pri (Twitter.com/YamahaMotoGP)

Tahun-tahun sulit

The Doctor kembali ke puncak kejuaraan pada 2008 dan 2009, dan kemudian menelan pil pahit setelah dikalahkan rekan satu timnya di Yamaha, Jorge Lorenzo, pada 2010, lalu pindah ke Ducati.

Baca juga: Rossi ungkap momen terbaiknya bersama Lorenzo

Setelah naik hanya tiga kali podium selama dua musim yang berat bersama tim pabrikan Italia itu, Rossi kembali ke Yamaha pada 2013 dan meraih kemenangan pertamanya sejak tiga tahun terakhir di Assen.

Menjadi runner-up kejuaraan pada 2014, Rossi kembali bertarung untuk gelar di tahun berikutnya namun kembali dikalahkan oleh Lorenzo.

Pebalap bernomor 46 itu panen pole position, serta kemenangan dan finis podium pada 2016, namun ia kembali finis runner-up di akhir musim setelah kalah dari Marc Marquez untuk kedua kalinya.

Tahun 2017 menyaksikan kemenangan terakhir Rossi yaitu GP Belanda di Assen dan menunjukkan musim yang suit bagi The Doctor yang mengalami patah kaki sebelum GP San Marino.

Baca juga: Rossi menderita patah kaki saat latihan

Rossi menunjukkan semangat juangnya untuk kembali ke trek tiga pekan kemudian di Aragon, sebelum naik podium lagi setelah bertarung ketat dengan Marquez di Phillip Island.

Pada 2018 sang pebalap Italia bertahan dengan Yamaha dan finis tiga besar di kejuaraan, dengan dua podium ia raih di tahun berikutnya meski tanpa kemenangan dalam dua musim itu.

Terakhir kali Rossi berpesta dengan sampanye yaitu ketika ia finis peringkat tiga di Jerez pada awal musim 2020.

Tahun ini Rossi berseragam tim Petronas Yamaha SRT, untuk pertama kalinya dalam 19 tahun terakhir membela tim satelit, dan tandem dengan anak didiknya di Akademi VR46 Franco Morbidelli.

Baca juga: Morbidelli menatap musim yang "luar biasa" bareng Rossi

Musim ini menjadi babak terakhir bagi kisah seorang Valentino Rossi sebagai seorang pebalap Grand Prix, namun tak perlu waktu lama bagi publik untuk melihat ia di paddock lagi saat tim miliknya, VR46 meramaikan kelas premier menggunakan mesin Ducati pada tahun depan.

"Ini keputusan yang sulit tapi saya rasa pada akhirnya di semua olahraga, hasil membuat perbedaan. Pada akhirnya ini jalan yang terbaik," kata Rossi.

Baca juga: Rossi bakal rindukan hal berikut ketika pensiun dari MotoGP
Baca juga: Valentino Rossi pensiun, ini deretan warisannya di balap MotoGP

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021