Kami masih mempertahankan 'guidance' kami dari awal yaitu untuk pinjaman masih akan tumbuh positif di kisaran 6 sampai 7 persen
Jakarta (ANTARA) - Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Viviana Dyah mengatakan perseroan mempertahankan target pertumbuhan pinjaman 6-7 persen sepanjang 2021, meski pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Kami masih mempertahankan guidance kami dari awal yaitu untuk pinjaman masih akan tumbuh positif di kisaran 6 sampai 7 persen," kata Vivi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat.

Namun, ia mengatakan akan melakukan beberapa penyesuaian terhadap resiko dari PPKM. Karena itu, dana cadangan BRI akan meningkat pada akhir 2021.

"Tapi, overall tidak banyak yang berubah karena kami masih meyakini terdapat room untuk pertumbuhan sampai akhir tahun," ucapnya.

Sampai akhir kuartal II 2021, penyaluran kredit BRI tercatat sebesar Rp929,40 triliun triliun atau tumbuh positif dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp922,97 triliun.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan setelah pemerintah membagi PPKM menjadi level 1-4 di Jawa dan Bali, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah dengan PPKM sudah bisa kembali beraktivitas.

Sebelumnya, saat pemerintah mengumumkan PPKM darurat di Jawa dan Bali sampai 20 Juli 2021, pelaku UMKM memang sempat mengalami tekanan karena tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi.

"Maka, sesungguhnya perilaku usaha mikro itu cepat melakukan recovery sehingga sesungguhnya PPKM darurat yang terjadi 3-20 Juli 2021 sekarang rasanya sudah tidak dirasakan lagi oleh teman-teman pelaku usaha mikro," ucap Supari.

Baca juga: BRI raih laba Rp12,54 triliun kuartal II 2021, tumbuh 22,93 persen
Baca juga: Dirut BRI sampaikan tiga fase tingkatkan segmen usaha ultra mikro
Baca juga: BRI siap bantu akses pasar lebih luas bagi UMKM lewat Gernas BBI


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021