Jika dilibatkan dalam jaringan Indiskop, bisa membentuk kekuatan lebih besar, belum lagi termasuk perguruan tinggi...
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid mengusulkan agar Indiskop yang dikenal dengan "bioskop rakyat" turut melibatkan sekolah-sekolah yang dilengkapi dengan laboratorium seni budaya untuk memperkuat jaringan.

Kemendikbudristek memiliki jaringan sekolah-sekolah dilengkapi laboratorium seni budaya yang punya tempat menonton serupa bioskop berkapasitas 80-100 orang meski kualitasnya tidak setinggi standard bioskop komersial.

"Jika dilibatkan dalam jaringan Indiskop, bisa membentuk kekuatan lebih besar, belum lagi termasuk perguruan tinggi yang cukup banyak punya fasilitas serupa," kata Hilmar dalam sambutannya di konferensi pers daring Indiskop Festival 2021, Sabtu.

Baca juga: Kelas literasi digital jadi bagian Indiskop 2021

Dia berharap dengan strategi tersebut jaringan Indiskop bisa diperluas dan menguat sehingga pada tahun mendatang, bukan cuma kuantitas film yang bertambah, tetapi juga jaringan tempat penyelenggaraan festival.

Indiskop berdiri pada 2019 di Teluk Gong, Jakarta Utara dan memutar film-film Indonesia dengan harga terjangkau agar berbagai lapisan masyarakat bisa menikmati suguhan film berkualitas.

"Indiskop sebagai proyek yang saya ikuti sejak awal, langkah tepat untuk mengatasi banyak blank spot di negeri kita, jumlah bioskop yang sangat tidak seimbang dengan penduduk dan persebaran juga sangat terbatas, masih di kota besar," katanya.

Tahun lalu, pandemi membuat bioskop independen itu mengadakan festival film pertama secara daring yang diisi dengan kompetisi film pendek hingga kelas film bersana sineas kenamaan.

Tahun ini, Indiskop kembali mengadakan festival yang menghadirkan kompetisi film pendek hingga rangkaian kelas perfilman secara daring bersama para praktisi dari dalam dan luar negeri. Hilmar memuji para sineas dan pekerja film yang terus membuat karya luar biasa di tengah keterbatasan. Dia mengatakan festival daring ini merupakan bentuk nyata kemampuan insan film dalam beradaptasi di tengah kondisi sulit yang telah memasuki tahun kedua.

Baca juga: PPKM Darurat, Cinema XXI tutup bioskop hingga kurangi jam tayang

Baca juga: Kinerja membaik, bioskop CGV kembali bertumbuh tahun ini

Baca juga: Kemenparekraf dukung restorasi film untuk bangkitkan bioskop nasional

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021