Magelang (ANTARA) - Sejumlah tempat pengungsian di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah hingga sekarang masih kekurangan susu dan makanan bayi karena tidak ada alokasi kebutuhan tersebut dari pemerintah setempat.

Berdasarkan pantauan di tempat pengungsian Desa Ketunggeng dan Desa Banyudono Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Selasa, di tempat pengungsian tersebut terdapat ratusan balita yang masih membutuhkan asupan susu dan makanan bayi.

Sekretaris Desa Ketunggeng, Hamid, mengatakan selama ini memang ada bantuan dari beberapa donatur dari lembaga atau yayasan tertentu yang menyalurkan bantuan berupa susu atau makanan bayi, tetapi jumlahnya terbatas.

"Kalau untuk satu, dua hari memang cukup tetapi kalau untuk beberapa hari ke depan memang persediaan tidak mencukupi," katanya.

Ia menyebutkan, jumlah pengungsi di desa tersebut sebanyak 896 kepala keluarga atau 2.826 jiwa, mereka berasal dari tiga desa, yakni Kalibening 816 KK, Sumber 34 KK, dan Wates 46 KK. Tempat pengungsian mereka di aula balai desa, SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Ketunggeng, MI Ketunggeng, dan beberapa rumah penduduk.

Hamid menuturkan, dari jumlah pengungsi tersebut terdapat 224 balita, wanita hamil 20 orang, lansia 227 orang, jompo 84 orang.

"Dari sejumlah balita itu terdapat bayi yang masih membutuhkan makanan tambahan dan susu," katanya.

Menurut dia, di pengungsian desa tersebut juga belum peralatan dapur yang memadai. Selama ini menggunakan peralatan dapur milik warga yang ukurannya tidak standar untuk memasak dalam jumlah besar.

"Selama ini, untuk memasak menggunakan kayu bakar. karena persediaan kayu bakar habis maka kami minta pada masyarakat pengungsi untuk membawa kayu bakar," katanya.

Tempat pengungsian di Desa Banyudono, Kecamatan Dukun, untuk kebutuhan susu dan makanan bayi juga masih kurang.

Sekdes Banyudono, Ambar Sukiswo mengatakan, memang ada bantuan susu dan makanan bayi tetapi dari pihak swasta, sedangkan dari pemkab hanya logistik berupa beras dan dana lauk pauk.

"Kalau bicara kebutuhan hari ini memang cukup, tetapi kebutuhan ke depan atau nanti pascamengungsi mereka mau makan apa, karena di rumah tidak mempunyai persediaan makanan dan selama mengungsi mereka tidak mempunyai penghasilan," katanya.
(ANT/A024)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010