Solo (ANTARA) - Pengembangan energi berkelanjutan oleh PT PLN (Persero) berhasil meraih penghargaan internasional "ASEAN Coal Awards 2021" yang digelar di Filipina.

Pada keterangan tertulis yang diterima oleh Antara di Solo, Senin, Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengatakan penghargaan tersebut cukup menggembirakan dan memberikan motivasi bagi PLN untuk terus berkomitmen terhadap penyediaan energi berkelanjutan yang ramah lingkungan.

"Ini bukti PLN terus bekerja keras dan cerdas sesuai dengan standar internasional," katanya.

Ia mengatakan pada kesempatan itu PLN berhasil meraih penghargaan pada tiga kategori, salah satunya juara pertama pada segmen pembangkit di bawah 100 MW untuk kategori "Best Practices in Clean Coal Use and Technology for Small Scale Power Generation".

Dalam pengumuman "ASEAN Centre for Energy" (ACE) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, penghargaan tersebut diraih Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Anggrek 2x25 MW di bawah Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran Sulawesi, Unit Pelaksana Pengendali Pembangkit Gorontalo.

Baca juga: PLN sebut bauran energi bersih capai 13 persen per Juni 2021

Selanjutnya adalah PLTU Lontar 3x315 MW di bawah pengelolaan Anak Usaha PLN, PT Indonesia Power yang meraih juara pertama segmen daya 100-500 MW untuk kategori "Best Practices in Clean Coal Use and Technology for Medium Scale Power Generation".

Sedangkan penghargaan ketiga adalah pada segmen daya besar 500 MW ke atas, PLTU Jateng 2 Adipala "Operation and Maintenance Services Unit" (OMU) berkapasitas 1x660 MW. Ia mengatakan PLTU yang berada di bawah pengelolaan Indonesia Power tersebut ini meraih posisi "1st Runner-Up" untuk kategori "Best Practices in Clean Coal Use and Technology for Large Scale Power Generation".

Sementara itu, dikatakannya, penghargaan yang diterima unit PLN di Gorontalo merujuk pada PLTU Gorontalo dengan kapasitas 2x25 MW yang berlokasi di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo atau dikenal dengan nama PLTU Anggrek.

"PLTU ini dikerjakan oleh putra-putri terbaik Indonesia dari PT Rekadaya Elektrika yang merupakan perusahaan kontraktor 'engineering, procurement, and construction' (EPC) ketenagalistrikan dalam PLN Grup," katanya.

Baca juga: Emisi karbon ketenagalistrikan di Indonesia terendah se-ASEAN

Ia mengatakan PLTU Anggrek 2x25 MW diresmikan operasinya oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa pada 15 Agustus 2020 lalu. Kehadirannya menyokong rasio elektrifikasi di Provinsi Gorontalo hingga berhasil mencapai 99,9 persen atau lebih lebih tinggi dari nasional sebesar 98,93 persen saat diresmikan.

Sedangkan PLTU Lontar atau PLTU Banten 3 Lontar, dikatakannya, merupakan pembangkit yang sudah beroperasi sejak 2012 lalu di Tangerang, Banten. Ia mengatakan PLTU tersebut memiliki pengalaman pengelolaan kelistrikan berstandar internasional, termasuk menerima sertifikat "International Sustainability Rating System" (ISRS) pada awal Januari 2019.

"PLTU Lontar juga telah masuk dalam program 'co-firing' PLN. Uniknya, PLTU Lontar ini menggunakan biomassa berbasis enceng gondok dan sampah dalam baurannya dengan batu bara sehingga turut menjawab masalah lingkungan di sekitar area operasinya," katanya.

Selanjutnya PLTU Jawa Tengah 2 Adipala OMU, dikatakannya, merupakan pembangkit yang menggunakan "supercritical boiler" dengan tekanan uap mencapai 25.4 MPa.

"PLTU Jateng 2 juga telah masuk dalam program 'co-firing' yang dilakukan PLN dalam upaya menekan emisi karbon serta mendorong peningkatan energi baru terbarukan," katanya.

Terkait hal itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin menyampaikan apresiasi atas kemenangan dalam "Coal Awards 2021" tersebut dan mengharapkan penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja secara nasional, regional, maupun global.

"Serta mendukung promosi penggunaan batubara yang bersih lingkungan secara berkelanjutan di ASEAN," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021