Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi, mengatakan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Pernyataan tersebut dikatakan oleh Dubes Denny dalam webinar ‘Doing Business in Vietnam’ yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di Hanoi, Selasa.

“Ekonomi kedua negara mewakili 45 persen dari ekonomi ASEAN, dan terkait populasi, Indonesia dan Vietnam mewakili 60 persen dari masyarakat ASEAN,” ujar Denny.

Dengan purchasing power kedua negara yang terus meningkat, lanjutnya, kedua negara memiliki potensi untuk menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, di mana negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) terletak.

Dia pun memaparkan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara yang berjalan kian erat.

“Hubungan tradisional Indonesia dan Vietnam telah berkembang ke semua aspek kerja sama termasuk perdagangan dan investasi, dan sebagai hasilnya, Vietnam merupakan mitra ekonomi Indonesia terbesar keempat di ASEAN dan berada di posisi ke-9 sebagai tujuan ekspor terbesar Indonesia secara global,” jelasnya.

Adapun dalam 10 tahun terakhir, nominal pendapatan domestik bruto kedua negara juga telah mengalami peningkatan yang memberikan gambaran terkait laju ekonomi kedua negara.

Dia berharap agar paparan tersebut dapat memberikan gambaran situasi perdagangan dan investasi antara kedua negara, mengingat pihaknya kerap mendapatkan pertanyaan terkait bagaimana memulai bisnis di Vietnam maupun untuk mengekspor produk ke Vietnam.

Acara webinar tersebut pun digelar guna memberikan informasi dan menyediakan platform koneksi bagi para pelaku bisnis kedua negara.

KBRI Hanoi turut menghadirkan sejumlah pembicara, termasuk Budiarsa Sastrawinata, yang merupakan investor asal Indonesia yang telah berhasil berinvestasi di Vietnam, serta dua orang pejabat terkait Vietnam.

Dalam kesempatan tersebut pula, Denny menyampaikan tanggapannya terhadap pihak-pihak yang mungkin memiliki keraguan terkait sejumlah tantangan yang ada di kawasan, termasuk situasi di Myanmar dan ketegangan di Laut China Selatan.

“ASEAN baru saja merayakan hari jadi yang ke-54 dan ini adalah usia yang matang. Marilah kita taruh kepercayaan sepenuhnya terhadap para diplomat kita untuk menangani tantangan-tantangan itu,” katanya.

Menurut dia, ASEAN telah melewati berbagai situasi yang jauh lebih kompleks di masa lalu dan selalu mencapai solusi untuk tumbuh lebih kuat dari sebelumnya.

Baca juga: Vietnam harap ekspansi kerja sama dengan Indonesia ke sektor digital
Baca juga: Bertemu pengusaha di Vietnam, Menlu Retno dorong investasi dua arah
Baca juga: Indonesia bisa tiru Vietnam manfaatkan perang dagang Amerika-China


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021