Padang (ANTARA News) - Belasan gudang penyimpanan ikan rusak akibat dihantam ombak besar yang terjadi di daerah Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto tangah, Kota Padang, Kamis (4/11) sekitar pukul 13.00 WIB

Dari Pemantuan ANTARA, terlihat gudang tempat penyimpan ikan para nelayan hanya berjarak sekitar 20 meter dari bibir pantai.

Andi, salah seorang warga Pasien Nan Tigo mengatakan, ombak besar mencapai setinggi empat meter di Pantai Pasie Nan Tigo.

"Beberapa gudang penyimpanan ikan para nelayan hancur akibat diterjang hempasan ombak besar," kata Andi, di Padang, Kamis (4/11).

Dia menambahkan, tak hanya itu, beberapa warung milik nelayan yang terbuat dari kayu, sebagiannya sudah dimasuki air, namun ada juga sudah terkikis habis akibat diterjang ombak besar.

"Lihatlah ke sana, gudang saya sudah habis terseret ombak. Tidak hanya satu, tapi dua unit," katanya.

Hal senada juga dikatakan Edi, cuaca sekarang ini tidak menentu, sebentar hujan, sebentar reda, lalu hujan lagi.

"Cuaca buruk dirasakan sejak tiga hari yang lalu, membuat warga yang berada di pinggir pantai Pasie Nan Tigo merasa cemas," katanya.

Menurutnya, cuaca buruk ini membuat para nelayan yang ada di daerah Pasie Nan Tigo tidak berani melaut untuk menangkap ikan.

"Jika dipaksakan melaut untuk menangkap ikan akan membahayakan para nelayan, bukan ikan yang didapat tapi nyawa bisa melayang," katanya.

Dia menambahkan, para nelayan tak pergi melaut disebabkan ombak besar mencapai tiga meter.

"Mereka takut terdampar ke daerah lain, seperti yang pernah dialami nelayan dari Pantai Purus, terdampar hingga ke negara lain," katanya.

Cuaca di wilayah Kota Padang, sejak akhir pekan tidak menentu yang menimbulkan kekhawatiran sejumlah warga. Cuaca sejak pagi mendung, tiba-tiba turun hujan disertai angin kencang.

Namun, berlangsung sekitar 30 menit kembali redah, dan berjarak sejam kemudian hujan turun lagi yang disertai angin kencang dan terus berulang hingga malam harinya.

Di tempat terpisah, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Sumbar, Syafrizal, mengatakan cuaca seperti ini disebabkan adanya tropical siklon (Badai Tropis) Anggrek yang terjadi di Samudera Hindia, di Barat Daya Sumatera.

"Akibatnya uap air, awan dan angin akan berkumpul dan menyebabkan angin dan hujan tidak menentu," katanya.

Dia menambahkan, cuaca akan seperti ini selama dua atau tiga hari ke depan. Hal ini akan menyebabkan gelombang setinggi 4 meter bahkan lebih.

"Para nelayan agar waspada dan kalau bisa sementara tidak melaut dulu," katanya. (ANT-031)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010