BRI bisa menurunkan kurang lebih 20 persen dari total outstanding akumulasi restrukturisasi sampai dengan Juni 2021
Jakarta (ANTARA) - Bank BRI optimistis perekonomian nasional mulai pulih yang tercermin dari angka restrukturisasi kredit terdampak COVID-19 pada akhir Juni tersisa Rp175,2 triliun dari akumulasi total loan sebesar Rp231,5 triliun.

"Sampai Juni, kita sudah on track. Posisi Juni 2021 itu porsinya tinggal Rp175,2 triliun, jadi ada penurunan sebesar Rp56,53 triliun yang sebagian besar karena adanya pembayaran, yaitu sebesar Rp44,3 triliun," ujar Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Perkembangan tersebut, lanjutnya, membuat perseroan makin optimistis ke depannya, karena BRI bisa menurunkan kurang lebih 20 persen dari total outstanding akumulasi restrukturisasi sampai dengan Juni 2021.

"Ke depan, mudah-mudahan ini bisa terus kita turunkan posisinya dengan lebih agresif lagi," ujar Agus.

Keberhasilan BRI dalam mengelola kualitas kredit yang disalurkan juga tercermin dari rasio NPL yakni sebesar 3,3 persen pada akhir Juni 2021.

Untuk meng-cover risiko NPL tersebut, BRI juga menyiapkan cadangan atau NPL coverage di kisaran 254,84 persen, sehingga cadangannya meng-cover 2,5 kali dari jumlah NPL.

"Pencadangan yang ditetapkan ini dialokasikan dengan mempertimbangkan kondisi restrukturisasi BRI saat ini. Karena, memang kita masih menghadapi restrukturisasi meskipun jumlahnya sudah semakin menurun," ungkapnya.

Baca juga: Penyaluran kredit pertanian BRI tembus Rp117,54 triliun
Baca juga: Bantu penanggulangan COVID-19, BRI dukung Konser Amal Indonesia
Baca juga: BRI bagikan beasiswa Junio Smart, sambut Hari Anak Nasional


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021