Jakarta (ANTARA) - Managing Director PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) Jahja Suryandy mengatakan salah satu alasan pihaknya meluncurkan aplikasi DigiResto pada Juli 2021 adalah karena peluang industri jasa pengantaran makanan yang berpotensi untuk terus tumbuh.

"Kita ada ekosistem, platform, payment, dan sebagainya. Jadi kita pikir kita juga bisa masuk ke sektor mana yang menurut kita akan cukup booming, salah satunya food delivery," kata Jahja dalam konferensi pers virtual usai peresmian kolaborasi untuk membantu Gerakan Indonesia Pasti Bisa di Jakarta, Selasa.

Selain MCAS, menurut Jahja, saham aplikasi DigiResto juga dimiliki oleh SiCepat Ekspres yang menyediakan jasa pengantaran di platform tersebut. MCAS juga bekerjasama dengan Bank Mandiri untuk menyediakan pembayaran di DigiResto.

"Saya yakin sekali melalui SiCepat kita lebih efisien, lebih baik. Dan dengan adanya konektivitas payment juga, seperti yang kita kerjasamakan dengan Bank Mandiri, ini bisa memajukan cukup pesat," ucapnya.

Baca juga: 72 persen keluarga Indonesia gunakan layanan pesan antar makanan

Saat ini, DigiResto baru menjangkau masyarakat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, tetapi jangkauan pasar ini akan diperluas ke depan. Apalagi saat ini, menurut dia, trafik pemesanan makanan di DigiResto sudah cukup banyak.

"Pemesanan itu sekarang baru saja di Jabodetabek. Kita berencana akan perluas lebih luas di seluruh Indonesia agar bisa kita bantu lebih banyak orang lagi," imbuhnya.

Sementara itu, CEO DigiResto Andrew Tanyono mengatakan cakupan aplikasi ini akan diperluas sampai ke Bandung dalam sebulan ke depan.

"Ke depan kita bisa menjangkau kota-kota lain, dalam bulan ini pastinya. Doakan saja supaya kami bisa menjangkau Jawa bahkan seluruh Indonesia di bulan ini, " kata Andrew dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Martabak jadi makanan paling populer di layanan pesan-antar

Baca juga: Salad dan sup dianggap makanan sehat, benarkah?


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021